Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dinkes Tulungagung Temukan Zat Berbahaya pada Dagangan Takjil

Petugas saat mengambil sampel makanan dari penjual takjil. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melakukan pemeriksaan makanan dan minuman, yang biasa dijual oleh penjual takjil musiman. Sejumlah sampel makanan diambil untuk diperiksa kandungan zat di dalamnya. Dalam pemeriksaan ini mereka menemukan sejumlah makanan dan minuman yang mengandung zat Rhodamin B. Zat pewarna tekstil ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia.

1. Pastikan keamanan makanan yang dikonsumsi warga

Sampel makanan yang mengandung Rhodamin B. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Kasi Kefarmasian, Dinkes Tulungagung, Masduki mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan sebagai upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Pasalnya, dalam momen bulan Ramadan ini banyak pedagang musiman yang menjual takjil untuk menu berbuka puasa. "Oleh karena itu kami lakukan pemeriksaan untuk menguji produk-produk makanan dan minuman apakah benar aman dikonsumsi oleh masyarakat," ujarnya, Jumat (24/03/2023).

2. Periksa 42 sampel makanan dan minuman

Sampel makanan yang diperiksa petugas. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Petugas mengambil sampel makanan dan minuman di 12 tempat yang berbeda. Total terdapat 42 sampel makanan dan minuman yang terkumpul. Petugas lalu memeriksa satu-persatu kandungan zat dalam sampel tersebut. Hasilnya mereka menemukan dua jenis makanan yakni kerupuk ketela dan minuman es buah yang mengandung zat Rhodamin B. Zat ini biasa digunakan sebagai pewarna dalam industri textil dan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

"Efeknya mungkin tidak terlihat langsung tapi sangat berpengaruh jangka panjang dan ini zat yang berbahaya," tuturnya.

3. Tingkatkan sosialisasi ke penjual dan masyarakat

Sampel makanan yang mengandung Rhodamin B. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Pasca temuan ini, petugas akan mendatangi pejual untuk mengetahui asal makanan dan minuman tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui produsen kedua makanan ini. Selain itu mereka juga akan memberikan sosialisasi kepada penjual makanan takjil, agar selalu waspada saat menerima titipan dari pihak luar. "Pembeli juga akan kami edukasi, jangan mudah tertarik dengan warna makanan yang menyolok, biasanya itu mengandung zat berbahaya," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us