Dikritik di Media Sosial oleh PMI, Ini Tanggapan Bupati Tulungagung

- Kritik merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi
- Keluarga Suci bagian dari tim sukses kampanye Gatut Sunu
- Bakal undang Suci ke Pendopo saat pulang kampung
Tulungagung, IDN Times - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengkritik pembangunan desa di Kabupaten Tulungagung. Video kritikan tersebut viral di media sosial dalam beberapa waktu terakhir ini. Perempuan dalam video tersebut diketahui bernama Suci, warga Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel. Dalam videonya, Suci yang saat ini tengah merantau di Taiwan mengunggah beragam kritik seperti pembangunan jalan dan irigasi. Beberapa nama seperti Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, mantan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan seorang anggota DPRD banyak disebut dalam video itu.
1. Kritik merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi

Gatut Sunu Wibowo, menanggapi dengan tenang dan bijak soal kritik terbuka yang dilakukan Suci di media sosial ini. Bupati Tulungagung ini menilai kritik sebagai hal wajar dalam era demokrasi dan menegaskan tidak akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
"Namanya juga demokrasi, disenggol-senggol itu biasa. Kalau salah ya dimaafkan saja, yang penting ini bisa berdampak baik pada peningkatan kinerja kami,” ujarnya, Minggu (6/7/2025)
2. Keluarga Suci bagian dari tim sukses kampanye

Gatut Sunu mengaku mengenal keluarga Suci di Desa Suwaluh. Keluarganya menjadi bagian dari tim sukses selama masa kampanye. Oleh sebab itu pihaknya tetap membuka pintu dialog, agar masalah bisa segera diselesaikan.
"Saya tidak akan melaporkan. Secara personal, keluarga Mbak Suci ini pernah jadi tim sukses saya. Jadi saya anggap biasa saja. Kami sudah pernah komunikasi, dan memang orangnya seperti itu. Kritis, terbuka,” lanjutnya.
3. Bakal undang Suci ke Pendopo saat pulang kampung

Terkait dinamika yang muncul, Bupati juga mengaku telah memanggil camat dan kepala desa terkait untuk meminta penjelasan serta mendorong penyelesaian secara damai. Gatut juga menyampaikan harapan agar polemik ini segera mereda dan membuka ruang pertemuan yang lebih santai. “Semoga nanti Mbak Suci bisa pulang ke Tulungagung, main ke pendopo, dan masalah ini bisa diselesaikan dengan bijak. Karena bagaimanapun, Mbak Suci adalah warga Tulungagung, bagian dari kami juga,” pungkasnya.