Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suasana Ponpes Al Khoziny Setelah Operasi SAR Ditutup

IMG-20251007-WA0222.jpg
Suasana Ponpes Al Khoziny setelah operasi SAR selesai. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Pondok Pesantren Al Khoziny mengalami ambruknya musalah pada Senin (29/9/2025) saat para santri sedang melaksanakan salat asar.
  • Operasi SAR telah berlangsung selama sembilan hari sejak tanggal 29 September hingga 7 Oktober 2025 dengan total 171 korban terevakuasi, termasuk 67 meninggal dunia.
  • Kepala Basarnas menegaskan bahwa operasi SAR ditutup, namun proses rehabilitasi akan dilanjutkan oleh BNPB setelah supervisi langsung dari Badan SAR Nasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sidoarjo, IDN Times - Bau anyir bercampur disinfektan menyeruak di seluruh area musala asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Selasa (7/8/2025). Reruntuhan bangunan kini telah rata dengan tanah.

Jam dinding di mimbar imam terus berdetak menunjukkan pukul 12.34 siang. Tempat imam masih utuh tak runtuh, sementara area sekitarnya sudah lusuh oleh reruntuhan dan debu.

Di sebelah selatan terlihat tempat wudu dengan kran air berjejer sudah begitu lusuh. Area itu penuh dengan bercak-bercak kotoran dan debu.

Di bekas bangunan itu, tergeletak sisa-sisa barang-barang santri, seperti kopiah hingga baju. Di antaranya ada besi-besi kecil hingga kayu berserakan.

Di sisi barat bekas bangunan runtuh itu ada gedung asrama putra menjulang hingga lantai empat. Bangunan itu kosong tak ada orang. Terlihat Baju-baju yang dijemur santri sebelum tragedi masih tergantung di setiap lantai tertiup angin.

Di lantai bawah asrama putra, barang-barang berserakan dimana-mana. Kompor, alat masak, buku hingga barang-barang lainnya sudah bercampur dengan reruntuhan.

Kini tempat yang sebelumnya riuh oleh ramainya santri berubah sunyi. Hanya ada lalu lalang petugas SAR, pihak pengurus pondok hingga sejumlah media yang mengambil gambar.

Di sisi selatan ada gedung berlantai tiga ikut terdampak. Gedung yang nampaknya seperti ruang kelas itu berlubang karena terhubung dengan bangunan yang ambruk.

Alat berat berupa dua eskavator dan crine masih terparkir di area tersebut. Petugas belum menarik alat itu untuk keluar dari area pondok.

Sebelumnya, Basarnas resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran Sidoarjo, Selasa (7/10/2025). Korban yang telah terevakuasi mencapai 67 Orang.

"Terus saya sampaikan kepada teman-teman bahwa apa yang kita tutup pada hari ini sebenarnya di koridor pencarian dan pertolongan," ujar Kepala Basarnas, Marsda Mohammad Syafii di tempat kejadian perkara (TKP) ponpes ambruk.

Operasi SAR telah berlangsung selama sembilan hari sejak tanggal 29 September hingga 7 Oktober 2025. Sebanyak 171 korban telah terevakuasi, 104 orang selamat, 67 meninggal dunia termasuk tujuh potongan tubuh.

Syafii menegaskan, yang ditutup adalah operasi SAR, proses selanjutnya seperti rehabilitasi masih akan berlanjut. Namun hal tersebut akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Yang pasti pada saat Badan SAR Nasional selesai melaksanakan tugas di sini, di sini masih disupervisi langsung oleh BNPB. Jadi itu yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman terima kasih atas sinerginya selama ini. Mudah-mudahan Apa yang sudah dilakukan teman-teman juga tidak sia-sia," jelasnya.

Seperti diketahui, peristiwa ambruknya Ponpes ini terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu saat para santri sedang melaksanakan salat asar. Bagian yang ambruk adalah musala yang atasnya ditingkat hingga 4 lantai. Inisiden terjadi saat proses pengecoran untuk lantai empat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Khofifah Bertemu Profesor Belanda Bahas Kerja Sama Bidang Nefrologi

07 Okt 2025, 14:21 WIBNews