Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ITS Siap Dampingi Pembangunan Lembaga Pendidikan dan Ponpes, Gratis!

IMG-20251008-WA0007.jpg
Pakar teknik sipil ITS, Dr Ir Mudji Irmawan MT. Dok. Humas ITS
Intinya sih...
  • ITS Siap Dampingi Pembangunan Lembaga Pendidikan dan Ponpes, Gratis!
  • ITS menawarkan pendampingan teknis pembangunan gedung secara gratis bagi lembaga pendidikan dan pesantren.
  • Pakar teknik sipil ITS, Mudji Irmawan, menegaskan pentingnya penerapan standar keselamatan sejak tahap perencanaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menunjukkan kepeduliannya terhadap keselamatan konstruksi. Menyikapi tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, ITS menyatakan siap memberikan pendampingan teknis pembangunan gedung secara gratis bagi lembaga pendidikan, dan pesantren.

Pernyataan ini disampaikan oleh pakar teknik sipil ITS, Mudji Irmawan yang menegaskan pentingnya penerapan standar keselamatan sejak tahap perencanaan. “Kami siap membantu siapa pun yang ingin memastikan bangunannya aman secara teknis tanpa dipungut biaya,” ujar pria yang juga ahli teknik forensik dan investigasi kerusakan struktural, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny menjadi pengingat bahwa pembangunan tanpa pengawasan dan perhitungan struktur yang benar bisa berujung fatal. “Banyak bangunan di Indonesia yang tumbuh secara bertahap tanpa hitungan ulang kekuatan struktur. Padahal setiap penambahan lantai wajib disertai perencanaan baru,” tegasnya.

Ia menjelaskan, banyak kegagalan struktur disebabkan lemahnya sambungan elemen dan pengawasan teknis di lapangan. Karena itu, ITS berinisiatif membuka ruang kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi.

“Kolaborasi ini penting agar setiap pembangunan memenuhi standar keamanan nasional dan tidak mengancam keselamatan jiwa,” katanya.

Mudji juga menekankan pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847 tentang beton bertulang serta kepatuhan terhadap Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebelum proyek dijalankan. “Perizinan bukan formalitas, tapi bentuk tanggung jawab. Tanpa pengawasan, kesalahan kecil di lapangan bisa berakibat besar,” ungkapnya.

Langkah ITS ini sekaligus menjadi bentuk pengabdian akademik dan dukungan terhadap pencapaian SDGs poin 9, 11, dan 17 — tentang infrastruktur berkelanjutan, kota aman, dan kemitraan pembangunan.

“ITS bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga bagian dari solusi bagi masyarakat. Kami ingin memastikan setiap bangunan aman, terutama lembaga pendidikan dan pesantren yang menjadi tempat belajar generasi muda,” pungkas Mudji.

Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

BGN Ultimatum SPPG Bermasalah: Hentikan Operasional Jika...

08 Okt 2025, 11:35 WIBNews