Diduga Hindari ODGJ Menyeberang, Mobil di Tulungagung Masuk Parit

Tulungagung, IDN Times - Diduga menghindari penyeberang jalan, sebuah mobil di Kabupaten Tulungagung masuk ke dalam parit. Mobil yang dikemudikan oleh Suharto (61) warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang ini oleng ke arah kiri dan masuk ke dalam parit di depan SPBU Kelurahan Kutoanyar. Korban seorang pejalan kaki bernama Siti Fadah Riani (46) warga Desa Mojosari, Kecamatan Kauman tertabrak mobil dan terpental beberapa meter. AKibatnya korban mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Korban sendiri diketahui merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
1. Jarak terlalu dekat ODGJ tertabrak dan mobil masuk ke parit

Kanit Lantas Polsek Tulungagung, AKP Diyon Fitriyanto mengatakan kejadian tersebut terjadi skeitar pukul 13.30 WIB. Saat itu mobil Panther dengan nopol AE 1785 FE dikendarai oleh Suharto dari arah timur menuju barat. Berdasarkan rekaman kamera CCTV, saat kejadian korban diketahui berjalan di pinggir jalan dari arah barat menuju timur. Sampai di depan POM bensin, korban diduga menyeberang. "Dugaan kami pengemudi kaget dan berusaha menghindari korban namun karena jarak berdekatan korban tertabrak dan terpental sedangkan mobil oleng ke arah kiri dan masuk parit," ujarnya, Selasa (27/06/2023).
2. Polisi masih lakukan penyelidikan

Pengemudi diketahui tidak mengalami luka-luka dan kini berada di Polsek Tulungagung untuk menjalani pemeriksaan. Petugas juga mendatangkan mobil derek untuk mengeluarkan mobil dari dalam parit. Bagian depan kanan mobil tersebut rusak berat. Hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. "Ini masih kita lakukan penyelidikan dan olah TKP untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan," tuturnya.
3. Kepala desa pastikan korban adalah ODGJ

Sementara itu, Kepala Desa Mojosari, Agus Rifai membenarkan bahwa korban termasuk dalam kategori ODGJ. Selama ini korban hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua. Korban dikenal sering berjalan-jalan sendiri. "Sejak pulang dari Kalimantan sekitar 2 tahun lalu korban mengalami ODGJ, diberi bantuan dari pemerintah selalu menolak dan setiap hari jalan-jalan," pungkasnya.