Demi Beli Minyak Goreng Curah, Rakyat Harus Mengantre
Bojonegoro, IDN Times - Masalah minyak goreng masih dirasakan rakyat di berbagai daerah tak terkecuali di Bojonegoro, Jawa Timur. Kesulitan membeli minyak goreng dengan harga standar, masih dialami sejumlah emak-emak yang harus rela mengantre berjam-jam. Tak sedikit dari mereka bahkan terpaksa mengajak buah hatinya yang masih kecil demi membeli minyak goreng curah yang disubsidi pemerintah setempat.
1. Pemerintah mendistribusikan 10 ribu kg minyak goreng ke masyarakat
Pemerintah Bojonegoro telah mendistribusikan sebanyak 10.000 kg minyak goreng bersubsidi jenis curah kepada masyarakat. Untuk menghindari terjadinya kerumunan massa. Pembagiannya dilakukan di dua lokasi, Pasar Wisata, Kelurahan Karang Pacar kemudian yang ke dua dibagikan di Pasar Banjarejo, Jalan Jaksa Agung, Kecamatan Kota Bojonegoro. Pendistribusian migor itu juga mendapatkan pengawasan ketat dari aparat kepolisian, Polres Bojonegoro.
2. Perorang hanya mendapatkan jatah 20 kg
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad mengatakan, untuk bisa mendapatkan migor warga harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudian setiap orang hanya boleh membeli maksimal 20 kg minyak curah dengan harga Rp15.500 perkilogram. Muhammad berharap pendistribusian migor tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama bagi pengusahan UMKM.
"Ya harapannya masyarakat terbantukan terutama bagi pelaku UMKM, dengan adanya minyak goreng ini mereka terbantukan," jelasnya.
3. Pedagang berharap pendistribusian migor terus dilakukan
Kapolres menjelaskan, minyak curah yang dibagikan kepada masyarakat Bojonegoro tersebut merupakan hasil bantuan dari PT. Unilever di Jakarta. Terpisah salah seorang pengusaha tahu asal Kelurahan Ledok Kulon Namijah mengaku senang karena minyak goreng sulit didapat di pasaran. Dalam sehari pabrik penggorengan tahu miliknya membutuhkan 10 kg minyak goreng.
"Kalau bisa ya terus dilakukan. Kami sudah lama mengantre tapi dapatnya hanya 20 kg. Kalau bisa dilebihkan," katanya.
