Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Sidoarjo, IDN Times - Gempa bumi dan tsunami Palu-Donggala menyisakan trauma serta duka bagi warga pendatang yang bekerja di Palu. Hal ini dialami oleh Tasmani (30) dan keluarganya. Perantau asal Lamongan ini akhirnya bisa kembali ke Jawa Timur. Dia bersama dua anaknya Rama (2) dan Sifa (10), serta suaminya Subkhan (38), saat ini telah berada di Wisma Bhaskara Juanda, Sidoarjo.

1. Gempa susulan yang terus terjadi membuatnya takut tidur dalam rumah

IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Ditemui oleh IDN Times pukul 23.00 WIB, Rabu (3/10), Tasmani bercerita, pascagempa pada Jumat (28/9), dia dan keluarganya tidak mau lagi tidur dalam rumahnya yang terletak di Kelurahan Nunut Palu Barat, Kota Palu. Alasannya, gempa susulan terus saja terjadi, sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Lamongan.

"Saat gempa pertama saya berada di dalam rumah. Waktu terjadi gempa, saya dan keluarga langsung keluar rumah. Setelah itu, setiap hari terasa gempa. Sudah tidak ada yang tidur di rumah. Kami Takut. Banyak keluarga yang tidur di tenda-tenda. Mereka membuat tenda dari terpal dan diletakkan di pinggir-pinggir jalan," ujarnya.

2. Gempa bikin roda perekonomian mandek hingga penjarahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di