Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kondisi Terkini Gedung Negara Grahadi Ludes Terbakar

IMG-20250831-WA0040.jpg
Suasana Gedung Grahadi setelah dibakar massa, Minggu (31/8/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Gedung Negara Grahadi Surabaya ludes terbakar akibat kerusuhan massa aksi pada Sabtu malam (30/8/2025).
  • Api melalap bagian barat gedung, merusak ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur dan ruang pers.
  • Warga merasa miris dengan kejadian tersebut, berharap negara segera membuat kebijakan agar situasi kondusif kembali.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Situasi di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, kini telah kondusif setelah mengalami kebakaran hebat pada Sabtu malam (30/8/2025). Api yang melalap bagian barat gedung dipicu oleh kerusuhan massa, dan menyebabkan kerusakan parah pada area ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur serta ruang pers.

Pantauan IDN Times di lapangan, terlihat area gedung sisi barat yang merupakan ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur dan persroom sudah menjadi arang. Gedung tersebut porak poranda.

Sudah tidak terlihat ada bara di gedung tersebut tetapi sisa asap masih terasa. Arang bekas pembakaran berserakan di sana sini.

Atap gedung sudah tidak ada karena dilahap si jago merah. Bagian jendela hingga pintu yang terbuat dari kayu pun sudah menjadi arang dan abu.

Sejumlah warga yang melintas di jalan tersebut berhenti. Mereka ada yang hanya menonton karena penasaran, ada yang memfoto, ada juga yang swafoto dengan latar gedung Grahadi yang hangus.

Salah satu warga yang melintas di jalan tersebut dan berhenti untuk melihat adalah Vero (33). Vero saat itu sedang olahraga kemudian berhenti sejenak karena penasaran dengan kondisi Grahadi. Ia merasa miris dengan aksi pembakaran Gedung Grahadi oleh massa aksi. Terlebih, gedung itu merupakan cagar budaya.

"Saya pencinta sejarah, Grahadi ini salah satu cagar budaya. Saya tertarik melihat Grahadi imbas demo semalam. Sangat miris, sangat disayangkan," ujarnya.

Walau begitu, Vero tak menyalahkan demonstran. Sebab, amukan ini menurutnya karena masyarakat marah dengan kondisi yang ada.

"Gak bisa menyalahkan pendemo juga, mereka melampiaskan amarah. Boleh demo, tapi jangan merusak, ini kan gedung cagar budaya," kata dia.

Warga lainnya, Andi (55) juga demikian. Andi yang tadinya sedang olahraga pagi di hari Minggu, melipir sebentar untuk melihat kondisi Gedung Grahadi. Andi merasa miris dengan aksi yang terjadi semalam hingga membuat Grahadi hangus.

Menurutnya, aksi belakangan yang terjadi di Surabaya lebih parah dari tahun 1998. Andy yang mengaku pernah menjadi aktivis reformasi ini merasa bahwa aksi semalam cukup membuatnya merasa miris.

"Ini cukup miris melihat kejadian, baru pertama kali ini. 98 kami ikut tidak seperti ini, ini lebih parah," jelas dia.

Andi pun berharap negara segera membuat kebijakan agar situasi ini segera mereda. Sehingga, perekonomian tidak terdampak.

"Harapan kami semoga negara ini kondusif lagi dengan kebijakan lebih baik, yang bisa diciptakan pemerintah baru ini," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Tuntutan Buka Dialog, Pemkot Surabaya: Rutin Setiap Jumat

03 Sep 2025, 20:46 WIBNews