Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ada Cipta Kondisi, Rencana Aksi Demo di DPRD Kota Malang Dibatalkan

Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Intinya sih...
  • Aliansi Suara Perlawanan Rakyat membatalkan aksi demo di Malang
  • Aliansi Suara Perlawanan Rakyat akan merencanakan ulang aksi demo
  • Aliansi Suara Perlawanan Rakyat minta maaf karena rencana aksi hari ini dibatalkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Malang, IDN Times - Aliansi Suara Perlawanan Rakyat (SUPER) membatalkan aksi demo di DPRD Kota Malang yang rencananya akan digelar pada Senin (1/9/2025). Demo ini sebenarnya akan dilaksanakan untuk memprotes aksi represif aparat dan keadilan untuk Affan Kurniawan.

1. Aliansi Suara Perlawanan Rakyat membatalkan aksi demo di Malang

20250830_170344.jpg
Aksi demo di Polres Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Koordinator Aliansi Suara Perlawanan Rakyat (SUPER), Naufal Rizky Firdaus menyampaikan bahwa aksi untuk turun ke jalan yang telah mereka rencanakan sebelumnya kini dibatalkan. Ia menegaskan telah menarik seruan aksi dan secara resmi menarik diri dari segala bentuk aksi yang sedianya akan dilaksanakan hari ini di depan Balai Kota Malang dan Kantor DPRD Kota Malang.

"Keputusan ini diambil murni atas pertimbangan objektif, mengingat kondisi politik nasional yang semakin tidak menentu dan informasi yang berkembang di wilayah Malang Raya terkait potensi besar terjadinya chaos maupun cipta kondisi dari pihak-pihak tertentu. Bahkan tidak menutup kemungkinan situasi represif ini mengarah pada terciptanya keadaan darurat militer terselubung," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (1/9/2025).

Naufal mengatakan kalau ini adalah langkah taktis yang mereka ambil untuk lebih mengutamakan keselamatan massa, baik mahasiswa maupun rakyat luas terutama aliansi yang tergabung, agar tidak terjebak dalam skenario politik yang bisa merugikan perjuangan mereka.

2. Aliansi Suara Perlawanan Rakyat akan merencanakan ulang aksi demo

Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Naufal menjelaskan kalai situasi politik-sosial bangsa hari ini menunjukkan adanya kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah serta tindakan aparat yang represif. kondisi ini menandakan adanya persoalan mendasar yang mengancam demokrasi dan hak asasi manusia. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi saksi, melainkan hadir sebagai pelaku utama dalam menjaga demokrasi, menegakkan keadilan, dan memastikan suara rakyat tetap terdengar.

"Kita akan melakukan penjadwalan ulang aksi massa agenda aksi ditunda hingga situasi lebih kondusif demi keselamatan massa dan masyarakat. Karena keselamatan rakyat prioritas utama gerakan mahasiswa tidak boleh menambah korban, melainkan menjaga solidaritas demi keamanan bersama. Kami menegaskan kalau pihaknya menolak anarkisme dan segala bentuk kekerasan, perusakan, dan tindakan merugikan masyarakat," ujarnya.

Naufal mengatakan akan melanjutkan perjuangan konstitusional dan perjuangan tidak berhenti di jalanan. Pihaknya tetap akan mengawal isu publik lewat kajian kritis, advokasi, forum akademik, media, dan jalur hukum. Kemudian menguatkan persatuan nasional

"Kami menyerukan seluruh elemen bangsa menahan diri, meninggalkan ego sektoral, dan mengedepankan kepentingan nasional," katanya.

3. Aliansi Suara Perlawanan Rakyat minta maaf karena rencana aksi hari ini dibatalkan

Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Aksi Solidaritas di Alun-alun Merdeka Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Naufal memohon maaf sebesar-besarnya karena aksi hari ini dibatalkan. Ia mengajak seluruh mahasiswa malang raya tetap menjaga persatuan serta kewaspadaan.

"Kami menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa harus berlandaskan nilai kemanusiaan, keberanian moral, dan tanggung jawab kebangsaan," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us