Baru 1 KMP di Magetan yang Jalan, Itu Pun dari Dana Patungan Warga

- Juklak-juknis tak kunjung turun: 235 koperasi terbentur legalitas dan belum ada petunjuk pelaksanaan serta teknis dari pusat.
- Baru Desa Mategal yang nekat jalan sendiri: Satu koperasi aktif dan mandiri, bermodal swadaya anggota dan dukungan masyarakat.
- Tunggu kejelasan pusat: KMP sebagai solusi pemberdayaan ekonomi desa terancam bila regulasi dan petunjuk teknis tak kunjung selesai.
Magetan, IDN Times – Program Koperasi Merah Putih (KMP) yang digadang-gadang jadi motor penggerak ekonomi desa ternyata belum menyala juga di Magetan. Dari 235 koperasi yang sudah tercatat, hanya satu yang benar-benar aktif. Bukan karena suntikan dana pemerintah, tapi justru karena modal patungan alias swadaya anggota.
1. Juklak-juknis tak kunjung turun

Pj. Sekda Magetan, Muchtar Wahid, mengungkap bahwa kebanyakan koperasi belum bisa bergerak karena terbentur urusan legalitas dan belum adanya petunjuk pelaksanaan (juklak) serta petunjuk teknis (juknis) dari pusat.
"Dari 235 koperasi, yang sudah ngurus izin baru sekitar 60-an. Tapi yang benar-benar berani jalan baru satu. Sisanya masih nunggu kejelasan," ungkap Muchtar, Selasa (5/8/2025).
Masalahnya, lanjut Muchtar, karena penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai modal koperasi belum punya dasar hukum jelas. "Mereka takut pakai dana desa. Kalau belum ada juknis, nanti malah jadi temuan," tambahnya.
2. Baru Desa Mategal yang nekat jalan sendiri

Dengan mandeknya program, Desa Mategal di Kecamatan Parang justru jadi satu-satunya yang melaju. Satu koperasi di sana sudah aktif dan mandiri, bermodal swadaya anggota dan masyarakat yang peduli.
"Sekarang masih pakai dana dari anggota. Tapi dukungan masyarakat cukup bagus," ungkap Muchtar.
3. Tunggu kejelasan pusat

Secara konsep, Koperasi Merah Putih digadang sebagai solusi pemberdayaan ekonomi desa berbasis komunitas. Tapi program bagus ini terancam jadi sekadar slogan bila pemerintah pusat tak kunjung menyelesaikan regulasi dan petunjuk teknisnya.
"Kalau masyarakat sudah semangat tapi pusatnya lambat, ya percuma. Harusnya ada sinergi," pungkas Muchtar.
KMP seharusnya jadi peluang emas untuk memutar ekonomi desa. Tapi tanpa kejelasan dari atas dan keberanian dari bawah, program ini hanya akan menumpuk dalam daftar mimpi yang tak kunjung jadi kenyataan.