Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8.097 Orang Terlantar Ditemukan di Jatim

ilustrasi orang terlantar (paxels.com/Mart Production)
ilustrasi orang terlantar (paxels.com/Mart Production)
Intinya sih...
  • 8.097 orang terlantar ditemukan di Jawa Timur selama periode 2019-Mei 2025.
  • Pemulangan terbanyak dilakukan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.
  • Faktor keterlantaran termasuk kehabisan bekal dan penipuan lowongan pekerjaan.

Surabaya, IDN Times - Ribuan orang terlantar masih ditemukan di Jawa Timur (Jatim). Tercatat ada sebanyak 8.097 orang terlantar yang telah dipulangkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Jatim selama periode tahun 2019 - Mei 2025.

Tercatat, ada lima provinsi asal orang terlantar terbanyak yang menjadi tujuan pemulangan oleh Dinsos Jatim. Yakni Jawa Barat sebanyak 1.715 orang, Jawa Tengah 917 orang, Jawa Timur 612 orang, DKI Jakarta 518 orang, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 367 orang.

"Mereka sempat telantar di wilayah Jawa Timur dan kemudian berhasil dipulangkan," ujar Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, Selasa (24/6/2025).

Jika melihat dari data keseluruhan, pemulangan orang terlantar yang dilakukan Dinsos Jatim sejak 2019 menunjukkan tren yang fluktuatif. Tahun 2019 sebanyak 1.262 orang terlantar dipulangkan, lalu turun menjadi 1.036 orang terlantar pada 2022.

Namun pada 2023 meningkat tajam menjadi 1.645 orang terlantar dan naik lagi pada 2024 menjadi 1.905 orang terlantar. Sementara hingga akhir Mei 2025, sebanyak 725 orang terlantar telah berhasil dipulangkan.

Faktor utama yang menyebabkan keterlantaran adalah alasan kehabisan bekal ketika di perjalanan hingga penipuan lowongan pekerjaan.

Novi menambahkan, untuk orang terlantar yang rentan atau membutuhkan pendampingan, Dinsos Jatim tetap mendampingi hingga ke dinsos daerah asal atau pemerintah desa setempat.

"Pemulangan ribuan orang terlantar ini didukung sistem informasi pelayanan publik yang inovatif, yakni Sistem Informasi Manajemen Pemulangan Orang Telantar yang Terintegrasi dan Teredukasi," katanya.

"Dengan sistem ini, proses identifikasi hingga pemulangan dapat dilakukan secara lebih cepat, terarah, dan terkoordinasi," jelasnya menambahkan.

Novi mengatakan langkah ini merupakan bentuk nyata kepedulian kepada yang kehilangan arah dan harapan. "Kami memandang para orang terlantar ini sebagai manusia yang perlu dipulihkan harkatnya. Bukan sekadar dipulangkan, tapi dirangkul dengan empati. Inilah wujud kehadiran negara kepada masyarakat," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us