Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/ Istimewa

Bojonegoro, IDN Times- Kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Bojonegoro mengakibatkan 74 desa di 19 kecamatan terancam kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setempat melakukan droping air bersih.


"Tadi siang kami dan sejumlah tim melakukan droping air bersih di air bersih di Dusun Sambungrejo, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu. Warga setempat menyurat ke kitameminta bantuan droping air bersih," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, Jumat (2/8), malam.

1. Sudah sepekan melakukan droping air ke warga

IDN Times/ Istimewa

Ulfia mengatakan, sejak dua pekan terakhir ini, BPBD sudah melakukan pendistribusian air bersih di beberapa titik yang terdampak kekeringan. Tercatat, sampai akhir bulan Juli terdapat 19 Desa di 11 Kecamatan yang sudah mengirimkan surat kepada BPBD untuk meminta pasokan air bersih. "Ada 19 desa mengirimkan surat diantaranya, 
Desa Pejok, Ngeper, Kedungsari, Bakulan dan Pandantoyo," ujarnya. 

2. Sebanyak 19 desa yang mengajukan droping air sudah dilayani

IDN Times/ Istimewa

Sebanyak 19 desa yang sudah mengajukan permohonan untuk dilakukan droping air bersih, juga sudah mendapatkan jatah mereka. "Rata rata 3-4 drooping air bersih setiap harinya sudah kita lakukan di desa. Dan sampai dengan hari ini, BPBD sudah mengirimkan 47 rit air bersih," jelasnya.

3. Anggaran droping air mencapai Rp200 juta

IDN Times/ Istimewa

Pada tahun 2019 ini, BPBD Bojonegoro telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk droping air bersih. Untuk menghemat waktu dan tenaga, BPBD juga menerapkan sistem tandon di desa yang terdampak kekeringan. "Kami juga membuat tandon, sehingga memangkas waktu dan meningkatkan jangkauan titik distribusi," pungkasnya.

Editorial Team

EditorImron