Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Depan PN Surabaya dipenuhi karangan bunga. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Pasca tiga hakim yang memvonis bebas terdakwa penganiayaan terhadap kekasih, Gregorius Ronald Tannur kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Kejaksaan Agung, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kembali dipenuhi karangan bunga.

Pantauan IDN Times di lapangan, terlihat ada sekitar tujuh karangan bunga berjajar di depan PN Surabaya. Karangan bunga itu juga disertai tulisan-tulisan sindiran.

"Tiga hakim PN yang di-OTT Kejagung Selamat Datang di Neraka Dunia (Preman ta Tatoan)," tulis salah satu karangan bunga.

Salah satu petugas keamanan PN Surabaya mengatakan, karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Kamis (24/10/2024) malam. Meski begitu, petugas tersebut mengaku tidak tahu siapa yang mengirim karangan bunga.

“(Karangan bunga mulai datang) kemarin malam dipasanganya. Wah enggak tahu (siapa yang mengirim),” kata salah satu petugas yang tidak ingin disebutkan namanya.

Hingga saat ini, karangan bunga itu dibiarkan saja. Petugas tidak memberishkan karangan bunga tersbut karena masih belum ada perintah dibersihkan) belum ada perintah, kami kan nunggu perintah aja,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (23/10/2024). Ketiganya merupakan majelis hakim yang mevonis bebas Ronadl Tannur. Ia merupakan pelaku penganiayaan terhadap kekasihnya hingga tewas.

Trio hakim tersebut adalah Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo. Selain membekuk tiga orang hakim, Kejagung juga menangkap advokat bernama Lisa Rahmat di Jakarta.

Editorial Team