Sopirnya Meninggal karena COVID-19, Camat di Jombang Juga Positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Camat Sumobito, Kabupaten Jombang, Mustaghfirin dan sopirnya yang berinisial HN positif COVID-19. HN meninggal dunia pekan lalu, sedangkan Mustaghfirin hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Jombang.
"Iya mas, saya positif COVID-19. Ini masih perawatan di RSUD Jombang," kata Mustaghfirin melalui pesan WhatsApp kepada IDN Times, Senin pagi (14/12/2020).
1. Pegawai kecamatan kerja di rumah
Mustaghfirin menyampaikan, hanya dia sendiri yang dirawat di rumah sakit. Untuk keluarga maupun pegawai kecamatan menjalani isolasi mandiri di rumah. Meski belum sembuh total, namun Mustaghfirin mengaku kondisinya perlahan sudah mulai pulih membaik.
"Karena yang positif saya dengan almarhum pak HN yang setiap hari sopiri saya. Untuk yang lain sementara WFH (Work From Home). Kalau yang swab monggo, tapi temen-teman isolasi mandiri di rumah atau WFH," katanya
"Alhamdulillah mulai pulih, (tapi) masih sesak," Mustaghfirin melanjutkan.
2. Gejala awal sesak napas dan demam tinggi
Mustaghfirin menceritakan, gejala awal yang ia rasakan salah satunya adalah kesulitan bernapas. Selain itu, tubuhnya juga panas. Kemudian pada Minggu (6/12/2020), dia memeriksakan diri dan melakukan tes swab yang kemudian dinyatakan positif COVID-19. Saat itu, Sopirnya HN juga positif lalu meninggal.
"Ya (awalnya) demam tinggi dan sesak napas. Saya aja masuk RSUD (suhu badan) 37,8 derajat celisus dan sesak. Alhamdulillah semuanya normal, tinggal oksigen yang masih kurang sehingga agak sesak," ujarnya.
3. Mengalami ganggungan pada paru-paru
Secara terpisah, Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran mengatakan, Mustaghfirin masuk rumah sakit kurang lebih sekitar satu minggu lalu dengan hasil swab PCR positif. Pudji mengatakan, terdapat gangguan respiratorik yang mengharuskan ia diberikan perawatan, termasuk bantuan oksigen dan pengobatan sesuai standar COVID-19.
"Kondisi Camat Sumobito sudah lebih baik jika dibandingkan saat datang ke RSUD Jombang," jelasnya.
4. Kesulitan tracing karena pejabat publik
Pudji melanjutkan, jabatan camat merupakan publik figur yang banyak berhubungan dengan masyarakat. Ia menyarankan kepada seluruh pejabat, apalagi publik figur agar harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kebiasaan makan dan minum di tempat umum ini harus betul-betul kita hindari. Kalaupun harus beli, silakan, kalau bisa yang panas, bawa wadah dan sendok sendiri,” sarannya.
5. Pelayanan kantor kecamatan ditutup sementara
Setelah pegawai ada yang terkonfirmasi positif dan dan meninggal dunia akibat COVID-19, kantor pelayanan di Kecamatan Sumobito ditutup sementara selama 14 hari mulai 11 hingga 24 Desember 2020. Penutupan itu dilakukan untuk antisiapsi adanya penularan COVID-19.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Akhmad Jazuli mengatakan, meski pelayanan ditutup, namun masih ada petugas piket jaga di kantor tersebut.
"Tetap jalan, ada yg piket, mereka kerja WFH. (Di Surat Edaran) Nomor 3 dijelaskan, ada piket," kata Jazuli.
Baca Juga: Pak Camat di Jombang dan 5 Pegawainya Positif COVID-19, Kantor Ditutup