Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hujan di Januari Tinggi, Khofifah Akan Tambah Operasi Modifikasi Cuaca

Operasi Modifikasi Cuaca di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024) (Dok. BNPB)
Operasi Modifikasi Cuaca di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024) (Dok. BNPB)
Intinya sih...
  • Intensitas hujan di Jawa Timur mulai Januari 2026 akan meningkat, mencapai puncaknya pada bulan Januari dengan intensitas hingga 58 persen.
  • Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menambah operasi modifikasi cuaca (OMC) dari dua menjadi lima sorti untuk mencegah bencana hidrometeorologi.
  • Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penambahan OMC karena diprediksi intensitas hujan pada Januari 2026 hampir sama seperti saat peristiwa banjir di Sumatra.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Intensitas curah hujan di Jawa Timur mulai Januari 2026 akan mengalami peningkatan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur pin akan melakukan penambahan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), puncak musim hujan berada di Bulan Januari 2026. Intensitasnya bisa mencapai 58 persen.

"Menurut BMKG, hujan ini puncaknya puncak ada di Januari. Kalau di bulan Desember ini menurut BMKG ya puncak hujannya 20 persen tapi di Januari 58 persen di Februari 22 persen," ujarnya, Sabtu (27/12/2025).

Khofifah menyebut, setiap hari Pemprov Jatim telah melakukan operasi modifikasi cuaca atau OMC untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi. OMC dilakukan dua kali, pagi dan sore.

"Pemprov juga setiap hari melakukan operasi modifikasi cuaca. Tapi OMC yang dilakukan Pemprov hanya dua sorti," ungkap Khofifah.

Kata Khofifah, bila melihat arah siklon awan, seharunya OMC dilakukan lima sorti. Tetapi, karena keterbatasan anggaran, pihaknya hanya bisa melakukan dua kali.

"Kalau kita lihat kadang arah siklon harusnya kita lakukan intervensi lima sorti karena keterbatasan anggaran Pemprov. Kita hanya bisa melakukan sehari dua sorti sampai dengan 31 Desember 2025," terangnya.

Sementara di bulan Januari, intensitas curah hujan diprediksi lebih tinggi dari bulan Desember. Sehingga, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menambah OMC dari dua menjadi lima sorti.

"Untuk bulan Januari karena memang menurut BMKG ini kira-kira puncak hujannya sampai 58 persen kita sedang koordinasi kepada BPK penggunaan dana BTT untuk bisa intervensi operasi modifikasi cuaca lebih dari 2 sorti," sebut Khofifah.

Selain itu, diprediksi intensitas hujan pada Januari 2026 nanti diprediksi hampir sama seperti intensitas hujan di Sumatra saat peristiwa banjir terjadi. Khofifah pun akan berkordinasi dengan berbagai pihak untuk penambahan OMC.

"Karena kalau kita mau lihat 300 sampai 400 mm/detik itu kira-kira di bulan Januari. Maka posisi intensitas hujan persis seperti yang di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara kemarin. Kita melakukan koordinasi lintas sektoral baik horizontal maupun vertikal," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Hujan di Januari Tinggi, Khofifah Akan Tambah Operasi Modifikasi Cuaca

27 Des 2025, 14:09 WIBNews