Fakta PMI Ponorogo yang Gugur dalam Kebakaran di Hongkong

- Jenazah Dina Martiana tiba setelah hampir sebulan penantian, menjadi satu dari sembilan PMI asal Indonesia yang meninggal dunia akibat kebakaran di Hongkong.
- Dina diantar langsung oleh perwakilan pemerintah dan relawan Palang Merah Indonesia, kondisi jasadnya masih bisa dikenali meski hampir satu bulan berada di kamar jenazah.
- Keluarga menerima santunan dari pemerintah Indonesia dan PMI Hongkong, serta jenazah Dina dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Ponorogo, IDN Times – Duka mendalam menyelimuti Desa Tajug, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Setelah hampir satu bulan penantian panjang, jenazah Dina Martiana, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo yang menjadi korban kebakaran apartemen di Hongkong, akhirnya tiba di rumah duka pada Kamis (25/12/2025) malam. Kepulangan Dina menjadi pengingat pahit tentang risiko bekerja di negeri orang.
1. Jenazah tiba setelah hampir sebulan penantian

Jenazah Dina Martiana dipulangkan dari Hongkong ke Indonesia setelah melalui proses yang cukup panjang. Pembatasan penerbangan jenazah oleh otoritas setempat membuat proses repatriasi memakan waktu hampir satu bulan sejak peristiwa kebakaran terjadi.
Dina menjadi satu dari sembilan PMI asal Indonesia yang meninggal dunia akibat kebakaran hebat di sebuah apartemen di Hongkong. Dari sembilan korban tersebut, satu berasal dari Jawa Barat, lima dari Jawa Timur, dan tiga dari Jawa Tengah.
"Pemulangan ini memang membutuhkan waktu karena adanya pembatasan penerbangan jenazah,” ujar Reza Darmawan dari Tim Family Engagement Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu RI.
2. Diantar langsung perwakilan pemerintah

Setibanya di Ponorogo, jenazah Dina diantar langsung oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Dinas Tenaga Kerja, serta relawan Palang Merah Indonesia. Peti jenazah diturunkan secara perlahan dari ambulans untuk proses pemulasaraan.
Meski meninggal akibat kebakaran hebat dan hampir satu bulan berada di kamar jenazah, kondisi jasad Dina Martiana masih bisa dikenali. Saat peti jenazah dibuka sesaat setelah tiba, keluarga masih mampu mengenali wajah dan ciri fisik almarhumah.
"Masih bisa dikenali, keluarga mengenali ciri fisik dari mbak Dina,” jelas Reza.
3. Keluarga terima santunan dari pemerintah dan PMI Hongkong

Pemerintah Indonesia memastikan akan memberikan santunan sebesar Rp20 juta kepada ahli waris setiap PMI yang meninggal dunia dalam insiden tersebut. Selain itu, Palang Merah Hongkong juga memberikan santunan sebesar 5.000 dolar Hongkong per bulan selama 12 bulan penuh kepada keluarga korban.
Setelah proses pemulasaraan selesai, jenazah Dina Martiana dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Isak tangis keluarga dan doa warga mengiringi prosesi pemakaman, dengan harapan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
















