Berjuluk Kota 1000 Lubang, Wabup Nganjuk: Gara-gara Proyek Nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nganjuk, IDN Times - Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai "Kota Jeglungan Sewu" karena banyaknya lubang berbagai ukuran di jalan raya. Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengatakan penanganan jalan yang tidak merata merupakan fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saat ini.
"Hampir 90 persen masalah di Nganjuk adalah masalah jalan," kata Marhaen saat Deklarasi Anti-Hoax Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Nganjuk, Minggu (10/3).
Baca Juga: Hujan Deras dan Jalan Rusak Hambat Evakuasi Korban Tsunami di Banten
1. Jalan raya rusak akibat proyek strategis nasional
Dihadapan ribuan perempuan NU dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Marhaen menjelaskan penyebab jalan raya Nganjuk tak kunjung rata. "Gara-gara ada empat proyek strategis nasional, salah satunya (bendungan) Semantok dan tol nasional," tutur dia.
2. Jalan yang sudah ditambal rusak lagi
Sebenarnya, Pemkab telah berkali-kali melakukan penambalan. Namun, aktivitas proyek nasional menyebabkan jalan yang baru dibenahi kembali rusak.
"Akhirnya berlubang lagi (setelah dibenahi)," imbuh dia singkat.
3. Sudah menyampaikan keluhan kepada Kementerian PUPR
Demi menghilangkan julukan "Kota Seribu Lubang", Pemkab Nganjuk telah menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyampaikan keluhan soal proyek strategis nasional.
"Kemarin sudah bertemu Mas Basuki (Basuki Hadimuljono), Kementerian PUPR. Kami sampaikan bahwa jalan di Nganjuk itu rusak karena proyek strategis nasional," jelas dia.
Marhaen berharap pemerintah pusat bertanggung jawab untuk membrnahi jalan berlubang di Nganjuk.
Baca Juga: Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak Kamis