Jenazah Perempuan Ditemukan di Kos Madiun, Diketahui Sedang Hamil

Madiun, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Kediri turun tangan untuk menguak penyebab kematian perempuan berinisial IP (19) yang mayatnya ditemukan di kamar kos di wilayah Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Proses autopsi pun dilakukan di kamar jenazah RSUD Caruban, Selasa (13/7/2021).
"Masih perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Yang jelas, kematiannya tidak wajar," kata Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Ryan Wira Raja Pratama di sela autopsi oleh tim DVI.
1. Dinyatakan kematian tidak wajar
Menurut dia, ketidakwajaran dari kematian IP karena baru diketahui setelah mayatnya mulai membusuk. Dengan demikian, tidak ada yang mengetahuinya meregang nyawa. Namun, ada pula kemungkinan hanya dibiarkan lantaran ada yang sengaja mengakhiri hidup IP.
"Kami tetap menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidananya," ujar Ryan kepada wartawan yang menunggui proses autopsi di luar kamar mayat RSUD Caruban.
2. Diketahui sedang hamil sembilan bulan
Disinggung tentang hasil sementara dari autopsi, ia menyatakan bahwa IP dalam kondisi hamil dengan usia sekitar sembilan bulan. Oleh karena itu, si jabang bayi yang siap lahir juga diketahui meninggal dunia.
Apabila hasil autopsi secara resmi telah dikeluarkan tim DVI, maka pihak Satreskrim akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jika mengarah adanya unsur tindak pidana pemhunuhan, maka sejumlah pihak akan dimintai keterangan.
3. Sang kekasih akan dimintai keterangan
Salah satu pihak yang akan ditanyai polisi adalah kekasih IP. Sebab, keduanya diketahui sering melalui aplikasi WhatsApp di telepon seluler."Kami akan pelajari semuanya untuk pengungkapan lebih lanjut," ucap Kasat Reskrim.
Untuk menguak teka-teki kematian IP, Ryan menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil pemeriksaan oleh tim DVI.
Baca Juga: Sekda Kota Madiun Wafat Saat Menjalani Perawatan COVID-19
4. Sejak kecil ditinggal orang tua kandung
Sementara itu, Minardi paman IP membenarkan bahwa selama ini keponakannya berpacaran dengan seorang pemuda. Pria itu sempat dua kali datang ke kediamannya di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan.
"Dia (IP) satu KK (kartu keluarga) dengan saya.Dia saya asuh sejak kecil setelah ibunya meninggal dan ayahnya pergi entah ke mana sampai sekarang," Minardi menjrlaskan.
Baca Juga: Polisi Madiun Selidiki Temuan Mayat Perempuan di Kamar Kos