Darurat Kekeringan, BNPB Minta Droping Air Bersih Tidak Telat  

Musim kemarau di Jatim diprediksi hingga November

Magetan, IDN Times - Musim kemarau di wilayah Jawa Timur diprediksi berlangsung hingga November mendatang. Karena itu, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. 

"Pelayanan distribusi air bersih jangan sampai telat," kata Kepala Subdirektorat Bantuan Kesehatan dan Air Bersih, Direktorat Darurat BNPB Andria Yuferryzal saat berkunjung ke Kantor BPBD Kabupaten Magetan, Selasa (8/10).

1. Droping air dinyatakan hanya mengatasi situasi darurat

Darurat Kekeringan, BNPB Minta Droping Air Bersih Tidak Telat  Dok. IDN Times/Istimewa

Droping air, ia menuturkan, memang mendesak untuk dilakukan lantaran menjadi kebutuhan vital bagi warga. Dengan demikian, pihak swasta maupun lembaga sosial juga banyak tergerak untuk ikut memberikan bantuan kepada warga terdampak kekeringan.

Terutama di lokasi yang sumber mata airnya jauh dari permukiman dan kondisinya telah mengering. Namun, pendistribusian hanya mengatasi Kedaruratannya saja dan bukan solusi jangka panjang dalam mengatasi krisis air bersih setiap musim kemarau. 

2. Perlu pipanisasi dan pembuatan sumur bor

Darurat Kekeringan, BNPB Minta Droping Air Bersih Tidak Telat  ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Maka, Andria menyatakan pemecahan masalah kekeringan untuk jangka menengah dan panjang dengan pipansasi dan pembuatan sumur bor. Sebelum merealisasikannya perlu dilakukan kajian lebih lanjut, terutama tentang keberadaan sumber air. Selain itu, juga mempertimbangkan jarak dengan permukiman penduduk. 

Adapun dukungan dana dapat bersumber dari APBD kabupaten, provinsi maupun bantuan dari pemerintah pusat. Karena itu, Andria sengaja ditugasi datang ke empat kabupaten di Jawa Timur, yakni Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek untuk melakukan kajian secara cepat tentang dampak musim kemarau dan upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah. 

“Kami mencari permasalahan dan apa yang sudah dilakukan pemkab melalui APBD kabupaten maupun APBD provinsi. Sehingga nanti, Jakarta (BNPB) akan memberikan bantuan apa,” ia menjelaskan. 

Baca Juga: Biaya Naik, Pengurusan Tanah Sistematis Jadi Pro Kontra di Magetan

3. Belasan ribu warga Magetan terdampak krisis air bersih

Darurat Kekeringan, BNPB Minta Droping Air Bersih Tidak Telat  IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra mengatakan bahwa permintaan droping air bersih bagi warga terdampak kekeringan terus meningkat. Pada Juni lalu, kapasitas yang dikirim hanya 14 ribu per hari. Namun, sejak beberapa hari terakhir mencapai 112 ribu liter per hari.
Air bersih sebanyak itu dikirim ke wilayah 10 desa di tiga kecamatan, yakni Parang, Karas, dsn Lembeyan. Sebanyak 11.407 warga mengandalkan pemenuhan air bersih dari distribusi oleh BPBD.

"Data ini masih sementara dan sangat mungkin bertambah karena musim kemarau masih berlangsung," kata Fery.

Baca Juga: Jatim Dilanda Kekeringan dan Karhutla, Forkopimda Gelar Salat Istisqa

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya