Kehabisan Cairan Disinfektan, Penyemprotan di Ketapang Sempat Terhenti

Berharap penyemprotan disinfektan tidak hanya jelang Nyepi

Banyuwangi, IDN Times - Aktivitas penyemprotan disinfektan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk penumpang yang datang dari Gilimanuk, sempat terhenti kemarin Senin (24/3). Penyebabnya karena petugas kehabisan cairan disinfektan.

Hal tersebut disampaikan General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi Fahmi Alweni menyusul beredarnya surat terbuka dari Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita yang ramai di media sosial.

1. Menjawab surat terbuka dari anggota dewan

Kehabisan Cairan Disinfektan, Penyemprotan di Ketapang Sempat TerhentiPenyemprotan disinfeksi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Surat terbuka tersebutvberisi laporan warga yang mengaku tidak mendapatkan semprotan disinfektan dan cek suhu tubuh saat sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Penumpang itu tiba sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa dini hari tadi (24/3).

Padahal, layanan penyemprotan disinfektan harusnya berlangsung selama 24 jam, selama jelang Hari Nyepi untuk mencegah penyebaran virus corona. Apalagi sebelum penyeberangan Ketapang-Gimimanuk ditutup selama Hari Nyepi pada Rabu (25/3), diperkirakan bakal banyak penumpang kapal Ferry dari Bali ke Jawa maupun sebaliknya.

"Kemarin terhenti dikarenakan kami kehabisan cairan disinfektan dan sangat sulit di pasaran. Bersama KKP (Kesehatan Pelabuhan) diupayakan untuk mendapatkan, nah saat ini sudah kami dapat namun sangat terbatas, dan hari ini terus berlangsung penyemprotan kepada penumpang yang turun dari kapal," ujar Fahmi saat dikonfirmasi IDN Times via seluler, Selasa siang (24/3).

2. Hari ini penyemprotan kembali berlangsung

Kehabisan Cairan Disinfektan, Penyemprotan di Ketapang Sempat TerhentiSuasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun di Pelabuhan Ketapang tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari Kesehatan Pelabuhan (KKP), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi.

"Hari ini kami lakukan lagi penyemprotan sejak pagi tadi, kami berlakukan satu pintu keluar baik penumpang pejalan kaki, kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4 keluar dari satu pintu, namun sebelum keluar harus melewati tenda untuk disemprot dengan disinfektan," katanya.

Fahmi melanjutkan, adanya pertanyaan melalui surat terbuka dari Komisi VI DPR RI yang meminta kebenaran informasi, pihaknya menyampaikan terima kasih.

"Saya juga terima kasih surat terbuka dari pak Sony, memberi informasi kepada seluruh yang berkepentingan agar peduli," katanya.

Baca Juga: Ke Bali Naik Feri, Penumpang Wajib Lewati Terowongan Disinfeksi

3. Bukan hanya tanggung jawab otoritas pelabuhan

Kehabisan Cairan Disinfektan, Penyemprotan di Ketapang Sempat TerhentiSuasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Menurutnya, tanggung jawab pencegahan virus corona di kawasan penyeberangan Ketapang-Gimimanuk tidak hanya dibebankan kepada otoritas pelabuhan. Tapi juga butuh sinergitas dari semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah.

"Dari pengelola pelabuhan ini tidak berdiri sendiri, karena ini kan permasalahan nasional. Sudah ada gugus penanganan Covid-19 dan sudah ada surat SK dari bupati terkait pembentukan tim posko, jadi harus menjadi tugas kita bersama," paparnya.

Terkait sulitnya disinefktan, pihaknya sudah mengajukan ke BNPB maupun dinas kesehatan Banyuwangi. Penyemprotan di posko dibutuhkan selama menyambut arus jelas Hari Nyepi. Pihaknya juga mengaku bahwa tenaga yang bertugas untuk menyemprot disinfektan selama 24 jam masih terbatas.

"Kami juga terbatas SDM, kalau mau kerja 24 jam kan butuh tenaga kan, dan harapan saya ada posko di sini yang tidak hanya menyambut nyepi saja, karena sebenarnya kita tidak hanya bicara (antisipasi penyebaran corona) saat Nyepi. Kalau Nyepi menghentikan kapal, tapi ini kan kita bicara penyebaran, artinya tidak hanya saat Nyepi," paparnya.

 

4. Berharap bisa racik disinfektan sendiri

Kehabisan Cairan Disinfektan, Penyemprotan di Ketapang Sempat TerhentiSuasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Pihaknya juga berencana bisa membuat cairan disinfektan sendiri sesuai rekomendasi tim medis yang berwenang.

"Kami sedang berupaya membuat campuran, diracik sendiri. Tapi kami tidak berani tanpa pengawas atau rekomendasi tim medis," ujarnya.

"Harapannya, jadi perhatian bersama mendapatkan cairan disinfektan. Kami sudah ajukan ke mana-mana ke pusat. Dari KKP sendiri juga berusaha mencari disinefktan juga, maka harapannya jadi konsentrasi bersama di sini," tambahnya.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai 24 Maret

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya