Tidak Ada Salaman di SMKN 1 Surabaya, Guru Diharap Tidak Tersinggung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Surabaya tetap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tengah kewaspadaan tinggi terhadap virus corona. Untuk menghindari penularan virus tersebut, pihak sekolah melarang siapa pun untuk bersalaman.
1. Salam jabat tangan sudah ditiadakan
Plt Kepala SMKN 1 Surabaya Mudianto menyodorkan sikunya ke setiap tamu dan guru saat bertemu. Gestur tersebut menunjukkan ajakan beradu lengan untuk mengganti salam jabat tangan. Ia mengatakan, salam serupa sudah diimbau ke seluruh guru dan murid.
"Seperti ini sudah kami sosialisasikan sejak awal. Surat edaran keluar malah jadi prioritas kami," ujar Mudianto saat ditemui di kantornya, Senin (16/3).
2. Berharap guru tidak tersinggung
Salam jabat tangan juga bisa diganti dengan gesture namaste. Mudianto sudah meminta para guru agar tidak tersinggung saat murid-murid mereka tidak bersalaman. Hal tersebut demi kepentingan bersama untuk menghindari penularan virus corona.
"Guru-guru jangan tersinggung, ya. Anak-anak bukan berarti tidak sopan. Tapi ini memang sudah arahan," tuturnya.
3. Murid sudah mulai tidak bersalaman pada guru
Salah seorang siswa, Dedi Purwanto mengatakan sudah mengetahui anjuran tersebut. Ia pun biasanya hanya menundukkan kepala ketika bertemu dengan guru di jalan. Menurut Dedi, hal ini tidak mengurangi penghormatannya kepada sang guru.
"Pokoknya menyapa, Assalamualaikum, begitu. Guru-guru pasti mengerti," ungkapnya.
4. Juga sediakan hand sanitizer dan tisu basah
Selain menghindari salaman, Mudianto juga menyediakan sejumlah cara lain untuk menghindari penyebaran virus corona di SMKN 1 Surabaya. Antara lain dengan menyediakan hand sanitizer dan tisu basah disiapkan di masing-masing ruang ujian serta titik-titik ramai orang seperti lobi.
"Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona kami siapkan hand sanitizer. Jadi anak masuk harus menggunakan itu, bukan hanya siswa, tapi pengawasnya, juga panitianya," pungkasnya.
Baca Juga: Jalani UN di Tengah Ancaman Corona, Siswa SMKN 1 Surabaya Tetap Tenang