Tak Terdampak Pandemik, ASN Pemkot Surabaya Diminta Donasikan Gajinya

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berusaha mencari sumber dana untuk penanganan pandemik COVID-19 beserta dampaknya. Kali ini, Pemkot Surabaya meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkupnya untuk menyumbangkan sebagian gajinya untuk didonasikan kepada warga yang terdampak pandemik COVID-19 secara ekonomi.
1. Gaji ASN tak terpengaruh pandemik COVID-19
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan bahwa ASN merupakan salah satu pekerjaan yang tak terdampak pandemik dari segi ekonomi. Gaji dan tunjangan PNS tetap utuh karena berasal dari APBD dan APBN. Di sisi lain, banyak warga yang kesulitan secara ekonomi akibat pandemik seperti pedagang atau karyawan yang dirumahkan. Untuk itu, Pemkot meminta para ASN-nya untuk menyisihkan sebagian gajinya.
"Jujur saja, ASN kan tidak terdampak langsung, gajinya kan dari APBN dan APBD. Semoga ini menjadi contoh agar masyarakat yang sekiranya memiliki kelebihan rezeki untuk bisa berbagi," ujarnya, Jumat (6/8/2021).
Baca Juga: 140 Rumah Sehat di Surabaya Resmi Beroperasi
2. Sumbangan bersifat suka rela
Permintaan donasi ini pun diarahkan kepada seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya. Salah satu contohnya yaitu RSUD dr Soewandhie yang diharap menyisihkan gaji sebesar Rp100 ribu perbulannya untuk didonasikan. Sumbangan ini pun bersifat suka rela dan tidak memaksa.
"Tidak hanya di satu PD saja, tapi semuanya. Ada yang disampaikan tertulis dan ada yang disampaikan secara langsung. Ada yang berupa sembako dan donasi sejumlah uang,” tuturnya.
3. Sumbangan akan dibelanjakan menjadi sembako bagi warga yang membutuhkan
Untuk sumbangan berupa uang, Pemkot akan membelanjakannya berupa sembako di toko-toko kelontong melalui aplikasi E-Peken. Bantuan ini kemudian disalurkan melalui Posko Surabaya Peduli Bencana kepada warga yang membutuhkan. Selain membantu warga yang disumbang, cara ini juga diharap bisa membantu menghabiskan dagangan toko kelontog.
"Belinya dari toko kelontong, kan mereka mengalami penurunan penjualan, lalu sembakonya kita serahkan ke masyarakat yang membutuhkan. Uangnya dari mana? Dari gaji ASN yang dibayarkan melalui APBN dan APBD. Kan ini berputar jadinya," katanya.
Baca Juga: Bantu Warga Terdampak COVID-19, Pelajar Surabaya Ramai-ramai Donasi