Siapkan Teknologi Nuklir, RS BDH Diperluas

Ruang rawat inap untuk pasien COVID-19 juga ditambah

Surabaya, IDN Times - Pembangunan teknologi kedokteran nuklir untuk pengobatan kanker di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya sebenarnya ditarget rampung pada tahun 2020. Saat ini, area rumah sakit tengah dalam proses renovasi untuk penyediaan layanan nuklir bagi pasien kanker serta pelebaran ruang rawat inap untuk pasien COVID-19.

1. Risma siapkan RS BDH untuk obati pasien kanker dengan teknologi nuklir

Siapkan Teknologi Nuklir, RS BDH DiperluasWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pembangunan RS BDH, Selasa (28/7/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meninjau pembangunan di RS BDH bersama Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Robben Rico, dan Kepala Bidang Bangunan dan Gedung DPRKPCKTR Surabaya Iman Krestian. Ia pun memberikan arahan desain yang diperlukan untuk penambahan ruang rawat inap dan persiapan perawatan pasien kanker.

"Di sana itu untuk ruang obat semuanya, dan ini untuk rehap medik. Tolong kamar mandinya nanti juga dibenerin,” ujar Risma, Selasa (28/7/2020).

2. Berbagai area diperluas

Siapkan Teknologi Nuklir, RS BDH DiperluasWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pembangunan RS BDH, Selasa (28/7/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Sementara itu Iman menambahkan bahwa proyek perluasan RS BDH meliputi gudang obat dan penyimpanan alat pelindung diri (APD) juga area untuk rawat inap pasien COVID-19. Hal ini dikarenakan RS BDH merupakan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 yang terletak di kawasan barat sehingga pasien sering penuh.

“Jadi, tambah ruangan untuk mengalihfungsikan ruangan eksisting agar bisa digunakan untuk penambahan rawat inap. Nanti penambahannya cukup 10 bed,” tuturnya.

3. Kantor manajemen akan dipisah

Siapkan Teknologi Nuklir, RS BDH DiperluasWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pembangunan RS BDH, Selasa (28/7/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Selain itu, nantinya kantor operasional manajemen dan operasional rumah sakit akan dipisah. Oleh karena itu Risma meminta untuk dibuatkan tempat parkir terpadu yang bisa langsung menuju ke tempat tujuan masing-masing.

“Jadi nanti akan dipisahkan itu. Nanti akan ada gedung parkir terpadu juga di sini,” pungkasnya.

Baca Juga: Risma Bentuk Tim Baru Gantikan Gugus Tugas Penanganan COVID-19

4. Pemkot Surabaya akan miliki teknologi kedokteran nuklir sendiri

Siapkan Teknologi Nuklir, RS BDH DiperluasWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pembangunan RS BDH, Selasa (28/7/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Sebagai informasi, rencana pembangunan teknologi kedokteran nuklir sudah disampaikan sejak Oktober 2019. Pembangunan ini didasari kebutuhan warga Kota Surabaya akan teknologi nuklir dalam pengobatan kanker dengan lebih efektif. Selama ini, teknologi tersebut baru terdapat di RSUD Dr Soetomo saja dengan kapasitas yang terbatas. Sehingga warga harus mengantre panjang atau memilih berobat di luar kota seperti Semarang, Jakarta, dan Bandung.

Kedokteran nuklir merupakan sebutan bagi layanan medis yang memanfaatkan rekayasa atom. Cara kerja kedokteran nuklir sama dengan radioterapi dan radiologi yang memanfaatkan radiasi untuk mematikan sel-sel penyakit seperti kanker dan tumor.


"Kalau radioterapi kan pakai pancaran radiasi, tapi kalau kedokteran nuklir itu targeted sehingga hanya menyasar posisi tertentu sesuai keinginan yang akan diobati," ujar Dokter spesialis pengobatan nuklir RSUD Dr Soetomo, dr. Stepanus Massora.

Baca Juga: Ngakunya Akur, Khofifah Buka-bukaan Soal Hubungannya dengan Risma

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya