Pembunuh Berdarah Dingin, Totok Tetap Santai Usai Habisi Nyawa Mertua

Pembunuhan sadis di Gedangan, Sidoarjo

Sidoarjo, IDN Times - Pembunuhan yang dilakoni Totok Dwi Prasetyo (25) memang kelewat keji. Bahkan, bisa dibilang dia adalah pembunuh berdarah dingin.

Betapa tidak, dia secara sadis menghabisi nyawa ibu mertuanya sendiri, Siti Fadilah (48). Totok yang kesal tak diberi pinjaman uang, secara membabi buta mencekik, memukul, menyeret, menghantamkan elpiji, hingga menusuk dada dan kemaluan mertuanya.

Dan setelah membunuh, Totok seolah tak punya rasa dosa. Usai melancarkan aksi keji itu, dia malah sempat mengantar makanan katering-usaha milik ibunya- dengan tenang.

1. Pelaku dengan santai keluar rumah meski membunuh ibu mertuanya

Pembunuh Berdarah Dingin, Totok Tetap Santai Usai Habisi Nyawa MertuaBarang bukti elpiji yang dipakai untuk memukul korban. IDN Times/Fitria Madia

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menjelaskan, Totok masuk ke rumah mertuanya di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Rabu pagi (26/2). Dia kemudian meminjam uang Rp3juta. Uang itu rencananya akan dipakai untuk menebus ijazah Nafisa, istri Totok yang juga anak kandung Fadilah.

Namun, Fadilah tidak memberikan uang. Totok naik pitam. Marah besar. Dia lalu menghajar mertuanya habis-habisan. Hingga kemudian sang mertua tewas dengan darah yang tercecer di mana-mana.

Yang bikin tak habis pikir, Totok keluar rumah dengan tenang. Sama sekali tak ada yang tahu bahwa dirinya baru saja mengakhiri hidup Fadilah.

"Keluarnya ya dari pintu rumah depan itu. Tetangga sama keluarganya gak ada yang curiga juga, karena dia santai tidak gugup atau bagaimana," jelas Sumardji kepada sejumlah awak media.

2. Setelah membunuh sempat mengantar makanan ke Gresik

Pembunuh Berdarah Dingin, Totok Tetap Santai Usai Habisi Nyawa MertuaKapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menunjukkan barang bukti pembunuhan, Rabu (26/2). IDN Times/Fitria Madia

Setelah membunuh, Totok juga tidak berusaha kabur jauh. Tidak ada perasaan takut akan dicari polisi. Dia malah pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumah Fadilah. Masih satu desa.

Tak lama berselang, dia pergi mengantarkan pesanan makanan ke Gresik. "Sempat pergi ke Gresik dulu. Itu (katering) usaha ibunya (kandung). Dia cuma bagian ngantar-ngantar saja," imbuh Sumardji.

Baca Juga: Diduga Dirampok, Ibu Rumah Tangga di Sidoarjo Tewas Bersimbah Darah

3. Ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan

Pembunuh Berdarah Dingin, Totok Tetap Santai Usai Habisi Nyawa MertuaKapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menunjukkan barang bukti pembunuhan, Rabu (26/2). IDN Times/Fitria Madia

Sekembalinya dari Gresik, Totok pulang lagi ke rumah. Dia tetap menunjukkan gestur tenang. Padahal, saat itu di depan rumahnya sudah penuh sesak. Sejumlah polisi sudah ada di rumahnya. Warga juga berkerumun di sana. Plus beberapa wartawan yang ingin mengorek informasi lebih dalam.

Polisi pun menginterogasi Totok di sana. Dan terbukti, dia lah dalang pembunuhan sadis tersebut. Setelah itu, Totok digelandang ke Mapolresta Sidoarjo tanpa perlawanan.

"Alhamdulillah, dari hasil olah TKP dan keterangan warga sekitar yang mendukung, pelaku berhasil kami tangkap dalam waktu 2 jam saja," ungkap perwira polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.

4. Bukan pembunuhan berencana

Pembunuh Berdarah Dingin, Totok Tetap Santai Usai Habisi Nyawa MertuaBarang berharga milil korban yang turut diamankan polisi. IDN Times/Fitria Madia

Saat ini Totok harus mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap sang mertua. Tak hanya membunuh dengan sadis, Totok juga menggasak harta Fadilah berupa kartu ATM dan perhiasan emas.

"Pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP. Ini bukan pembunuhan berencana, karena tersulut emosi itu (tidak diberikan pinjaman uang) tadi," tutup Sumardji.

Baca Juga: Dipukul Elpiji hingga Tusuk Kemaluan, Kronologi Pembunuhan Sidoarjo

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya