Legislator Surabaya: Rumah Sehat Bagus, Tapi Kurang Sosialisasi!

Warga pasti akan menerima kalau disosialisasi dengan gencar

Surabaya, IDN Times - Fenomena penolakan Rumah Sehat atau pusat isolasi oleh warga di Kota Surabaya belakangan ini kerap terjadi. Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tjutjuk Supariono menilai, penolakan ini hanya lantaran kurangnya pengetahuan warga mengenai program tersebut.

1. Warga menolak Rumah Sehat karena kurang sosialisasi

Legislator Surabaya: Rumah Sehat Bagus, Tapi Kurang Sosialisasi!

Tjutjuk menuturkan, penolakan yang dilakukan oleh warga sebenarnya bisa dimengerti. Mereka khawatir akan tertular COVID-19 dari pusat isolasi yang terletak di tengah-tengah pemukiman warga. Penolakan ini terjadi lantaran warga belum yakin akan jaminan keamanan kesehatan mereka.

“Penolakan Rumah Sehat dari warga ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai manfaat dari Rumah Sehat ini. Maka, sosialisasi Rumah Sehat harus terus digencarkan agar masyarakat mengerti," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Tuai Banyak Protes, Ini Penjelasan Eri Soal Rumah Sehat di Kelurahan

2. Rumah Sehat seharusnya jadi solusi

Legislator Surabaya: Rumah Sehat Bagus, Tapi Kurang Sosialisasi!Rumah Sehat di SDN 3 Gading, Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Padahal, lanjutnya, Rumah Sehat ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah penularan COVID-19 lebih jauh. Ia berharap, Pemkot Surabaya tetap merealisasikan Rumah Sehat di masing-masing kelurahan dengan pendekatan yang tepat kepada warga sekitar.

Ia pun berharap, lokasi Rumah Sehat berikutnya dipertimbangkan bukan hanya mengenai kelayakan bangunan tapi juga kondisi sosial budaya warga sekitar.

“Saya melihat pengadaan Rumah Sehat ini dapat menekan angka COVID-19, khususnya pada klaster keluarga," tuturnya.

3. Apresiasi fasilitas Rumah Sehat

Legislator Surabaya: Rumah Sehat Bagus, Tapi Kurang Sosialisasi!Rumah Sehat di Jalan Nias No. 110 Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Selain itu, Tjutjuk juga mengapresiasi fasilitass Rumah Sehat dari Pemkot Surabaya ini. Di setiap lokasi, nantinya akan tersedia tabung oksigen untuk berjaga-jaga apabila saturasi pasien COVID-19 menurun. Apalagi, saat ini tabung oksigen cukup sulit diakses oleh warga akibat tingginya kebutuhan

"Tabung oksigen ini disiapkan Pemkot jika ada pasien yang kemudian saturasi oksigennya menurun. Apabila diperlukan perawatan lebih lanjut ke rumah sakit, akses ambulans juga lebih cepat untuk menjemput pasien di Rumah Sehat," pungkasnya.

Baca Juga: Warga Surabaya Melunak, Rumah Sehat di Tiap Kelurahan Mulai Diterima

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya