Kisah Inspiratif Para Ketua RT di Surabaya Tangani COVID-19

Mulai ajak berjemur sampai antarkan langsung ke RS

Surabaya, IDN Times - Tak dapat dimungkiri bahwa peranan lingkungan sekitar rumah memiliki andil besar dalam penanganan COVID-19. Salah satunya yaitu para ketua RT yang bisa menyentuh langsung warganya. Para ketua RT ini pun memiliki berbagai cerita selama berjuang memutus rantai penyebaran COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

1. Sering ingatkan warganya untuk berjemur

Kisah Inspiratif Para Ketua RT di Surabaya Tangani COVID-19Pexels.com/Julian Jagtenberg

Ketua RT 02 RW 08 Kelurahan Genteng Kecamatan Genteng, Syahri menuturkan bahwa sebenarnya ia tak pernah membayangkan akan menangani wabah global. Selama bertahun-tahun menjadi ketua RT, ia belum pernah memiliki pengalaman seperti ini. Namun, berbekal berbagai informasi yang ada, ia mengajak warganya untuk aktif di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Para pengurus Kampung Tangguh ini pun memiliki agenda wajib tiap pagi yaitu berkeliling ke lingkungan RT dan memanggil warganya untuk berjemur.

"Itu menjadi kewajiban sebagai salah satu ikhtiar kami. Lalu kami juga bantu sembako bagi warga yang terpapar. Ada yang mencarikan obat maupun vitamin secara swadaya. Seluruh masyarakat di wilayah RT saya ikut berperan apabila ada tetangganya yang terpapar,” ujarnya, Sabtu (7/8/2021).

2. Suka rela lakukan swab test sebagai deteksi dini

Kisah Inspiratif Para Ketua RT di Surabaya Tangani COVID-19Ilustrasi petugas uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tak hanya itu, Syahri beruntung lantaran memiliki seorang perawat sebagai salah seorang anggota Kampung Tangguh. Perawat ini pun suka rela melakukan pemeriksaan swab test kepada warga yang memiliki gejala COVID-19. Sementara peralatan swab test antigen disediakan oleh pengurus RT dari hasil swadaya masyarakat. Dengan demikian, warga yang terpapar COVID-19 dapat segera diketahui sehingga tak menyebar ke warga lainnya.

Berkat upaya-upaya yang dilakukannya, sebanyak 14 keluarga yang sempat terpapar COVID-19 kini telah dan klaster tidak menyebar ke warga lainnya. Bahkan kini lingkungan RT Syahri yang terdiri dari 75 keluarga sudah nihil kasus aktif terkonfirmasi positif COVID-19.

“Alhamdulillah kondisi saat ini sudah kondusif. Dahulu sempat saat awal pandemi tahun 2020 saya pernah mengejar warga yang positif sampai ke pasar. Dan akhirnya saya minta untuk pulang, waktu itu isolasinya masih di rumah bagi warga yang tanpa gejala. Itu yang tidak pernah saya lupakan,” ungkapnya.

3. Sering keliling rumah ke rumah hingga ke warkop

Kisah Inspiratif Para Ketua RT di Surabaya Tangani COVID-19Ilustrasi. Warung Kopi Sija di Jalan Beruang, Makassar, Sulawesi Selatan, menerapkan protokol kesehatan saat melayani pengunjung, Selasa (26/5). Indra Abriyanto untuk IDN Times

Cerita lain disampaikan oleh Ketua RT 17, RW 12 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Aminullah. Baginya, langkah pencegahan penularan COVID-19 yang tepat adalah melalui edukasi kepada warga agar sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Ia pun aktif mendatangi warganya satu persatu untuk menyosialisasikan mengenai informasi terbaru COVID-19 serta protokol kesehatan.

Tak hanya dari rumah ke rumah, Amin juga mendatangi tempat-tempat kerumunan di lingkungannya seperti warung kopi. Ia mengingatkan kepada warganya yang ada di warkop itu serta pemilik warkop untuk tetap menaati protokol kesehatan.

“Pagi, siang, malam kita juga keliling warkop agar tidak terjadi penularan, karena COVID-19 varian baru ini menyebar begitu cepat, jadi pencegahan harus dilakukan,” tegasnya.

Baca Juga: Salah Satu Awak KRI Nanggala 402 Menjabat Ketua RT di Surabaya

4. Antarkan sendiri warganya yang terpapar COVID-19

Kisah Inspiratif Para Ketua RT di Surabaya Tangani COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya langkah preventif, Amin juga aktif menolong warganya jika terkonfirmasi positif COVID-19. Apabila warganya tak memiliki gejala maka ia akan mengantar ke Rumah Sehat. Sedangkan, jika warganya bergejala sedang hingga berat, ia akan mengantar menggunakan mobil ke rumah sakit. Berbekal Alat Pelindung Diri (APD), Amin berusaha sebisanya menolong tetangganya itu tanpa terpapar COVID-19.

“Saya langsung kontak kelurahan serta puskesmas setempat, sambil saya bawa warga saya naik mobilnya KIM (Kelompok Informasi Masyarakat). Awalnya ada ketakutan tertular, saya juga bukan tenaga kesehatan (nakes), tapi yaudah lah ini demi warga, saya nekat. Syukurlah sampai hari ini saya masih sehat dan baik-baik saja,” pungkasnya.

Baca Juga: Pemkab Jember Beri Perlindungan Jamsostek kepada Seluruh Ketua RT RW

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya