Tempat Hiburan Malam dan Karaoke di Tulungagung Ditutup Dua Pekan

Tulungagung, IDN Times- Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyosialisasikan sejumlah kebijakan terkait penanganan virus corona kepada seluruh stakeholder. Sosialisasi ini digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaningbonso Tulungagung, Selasa (17/3).
Sebelumnya, satgas telah menggelar rapat terbatas dan menghasilkan sejumlah kebijakan. Antara lain meliburkan seluruh siswa di semua tingkat hingga pembatalan sejumlah agenda di lingkup pemkab. Mereka juga menjelaskan alur penanganan jika ditemukan adanya dugaan tertular virus corona.
1. Apel pagi ASN ditiadakan

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga mengimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meminimalisir kontak sosial. Beberapa kegiatan yang mengumpulkan banyak orang disarankan untuk ditunda. Bahkan, kegiatan apel pagi yang biasa dilakukan sebelum memulai aktivitas ditiadakan sementara waktu.
Para ASN diminta untuk langsung masuk ke kantor dan bekerja seperti biasa. "Untuk kebijakan bekerja dari rumah masih akan kami rapatkan lagi, yang jelas pelayanan terhadap masyarakat tidak boleh terganggu," ujarnya, Selasa (17/3).
2. Tempat hiburan malam ditutup

Selain itu, Pemkab Tulungagung juga akan menutup tempat hiburan malam dan karaoke sementara waktu. Dua tempat tersebut menjadi salah satu lokasi terjadinya kontak sosial. Penutupan ini akan dilakukan selama dua pekan, sambil melihat situasi dan kondisi terbaru. Sedangkan untuk tempat wisata, tim satgas masih memperbolehkan beroperasi dengan syarat menyediakan tempat cuci tangan.
"Tempat wisata, belanja, dan lainnya harus menyiapkan sarana cuci tangan. Ini sangat penting untuk mencegah tertularnya virus corona," imbuhnya.
3. Siapkan 2 puskesmas untuk pasien corona

Sementara itu, Direktur RSUD Dr Iskak dr Supriyanto menjelaskan, saat ini mereka sedang menyiapkan dua puskesmas untuk menampung Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Puskesmas yang ditunjuk adalah Puskesmas Ngantru di Kecamatan Ngantru dan Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel.
Penunjukan kedua puskesmas ini bukan tanpa alasan. Selain terletak di lokasi yang jauh dari permukiman, terdapat puskesmas lain di kecamatan tersebut, sehingga tidak mengganggu pelayanan masyarakat. Nantinya jika sudah siap, maka PDP akan diisolasi di puskesmas tersebut. Jika kondisinya tidak membaik, pasien baru akan dipindahkan ke RSUD Dr Iskak.
"Fungsinya sebagai faskes pendamping, hal ini diperlukan mengingat RSUD Dr Iskak merupakan rumah sakit rujukan corona. Puskesmas ini sedang kami siapkan," jelasnya.