Pulang Kunker, Anggota DPRD Tulungagung Jalani Tes Kesehatan
Tulungagung, IDN Times - Puluhan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung, mengikuti pelaksanaan tes kesehatan. Tes ini dilakukan setelah mereka melakukan kunjungan kerja ke daerah Bali dan Jawa Tengah, pekan lalu. Kunjungan kerja ini dilakukan di tengah pandemi COVID -19. Meskipun sudah terdapat imbauan, namun mereka tetap nekat melakukan kunjunga kerja tersebut.
1. Bentuk komitmen pencegahan corona
Ketua DPRD Tulungagung, Marsono mengatakan, tes ini merupakan bentuk kesadaran diri, untuk memastikan kesehatan anggota terbebas dari berbagai jenis virus. Tes tersebut juga bentuk komitmen mereka untuk mencegah masuknya virus corona di Tulungagung.
"Langkah ini juga sebagai bentuk edukasi pada masyarakat, bahwa pemeriksaan kesehatan sangat penting," ujarnya, Selasa (24/03).
2. Jika positif serahkan penanganan kepada tim medis
Tidak semua anggota DPRD mengikuti pelaksanaan tes ini. Dari total jumlah anggota sebanyak 48 orang, 41 diantaranya ikut tes. Mereka diambil sampel darahnya, oleh petugas dari RSUD Dr Iskak Tulungagung. Darah tersebut akan di cek dengan pemeriksaan procalsitonin di rumah sakit.
Nantinya, jika ditemukan terdapat anggota DPRD yang positif mengidap corona, mereka akan menyerahkan penanganan medis sesuai dengan prosedur yang berlaku.” Akan kami serahkan kepada ahlinya untuk mendapatkan pengobatan. Tapi intinya tujuan kami untuk mengedukasi atau mencontohkan pemeriksaan diri untuk antisipasi dini," imbuhnya.
3. Tes darah untuk ketahui virus
Sementara itu, Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak Tulungagung, Mochamad Rifai mengatakan cek darah ini merupakan permintaan dari DPRD untuk memastikan kesehatan para legislator. Sebab, sebelumnya mereka telah melakukan sejumlah kunjungan kerja di beberapa daerah yang menjadi daerah sebaran.
Namun karena rapid test Covid-19 belum datang, cek darah yang dilakukan kali ini hanya pemeriksaan dengan procalsitonin. Yakni, lebih memastikan apakah darah mereka terdapat bakteri atau virus. Jika ada, tentu akan ada pemeriksaan lebih lanjut, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. “Virus itu macam-macam seperti hepatitis, tetanus, dan sebagainya. Kalau khusus Covid-19, hingga sekarang alat rapid test dari pemerintah belum diterima. Begitu juga pengadaan sendiri juga belum datang,” katanya.
