Tolak Tambang, 12 Warga Banyuwangi Gelar Aksi Mogok Makan

Mereka akan terus lakukan aksi hingga ditemui gubernur

Surabaya, IDN Times - "Ayo-ayo yang salat ambil wudhu di sana, kita salat di sini (depan Kantor Gubernur Jawa Timur)," seru seorang lelaki, Senin (24/2). Sementara beberapa orang lainnya menata terpal untuk digunakan sebagai alas beribadah.

Bergegas, 12 warga Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi ini melakukan Salat Duhur. Pilihan beribadah di pinggir Jalan Pahlawan, Surabaya, tepatnya di depan kantor gubernur menjadi alternatif. Sebab, mereka tengah menggelar aksi "Mogok Makan" tolak tambang emas di kawasan Gunung Tumpang Pitu dan Salakan.

 

1. Lakukan mogok makan sampai ditemui Gubernur Jatim

Tolak Tambang, 12 Warga Banyuwangi Gelar Aksi Mogok MakanSebanyak 12 warga Banyuwangi gelar ksi mogok makan tolak tambang emas di depan Kantor Gubernur Jatim, Senin (24/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Terhitung sudah enam hari 12 warga Banyuwangi ini "dicuekin" Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Mereka tak kunjung ditemui sejak tiba di Surabaya, Selasa (18/2). Padahal mereka telah jauh-jauh mengayuh sepeda dari Banyuwangi-Surabaya, Sabtu (15/2) lalu.

Para penolak tambang emas ini pun memutuskan menggelar aksi "Mogok Makan" mulai hari ini (24/2). Aksi ini akan terus berlanjut sampai gubernur menemui mereka. "Ini aksi mogok makan pertama, sampai ditemui," tegas salah seorang warga, Nur Hidayat saat ditemui di lokasi.

2. Besok rencana dirikan tenda depan Kantor Gubernur Jatim

Tolak Tambang, 12 Warga Banyuwangi Gelar Aksi Mogok MakanSebanyak 12 warga Banyuwangi gelar ksi mogok makan tolak tambang emas di depan Kantor Gubernur Jatim, Senin (24/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Khusus hari ini, para warga berencana menggelar aksi menunggu Khofifah hingga pukul 19.00 WIB. Apabila tak kunjung ditemui, mereka akan melakukan aksi lagi di depan Kantor Gubernur Jatim, besok (25/2).

"Besok kita dirikan tenda, kita nginep sini. Masak gak ditemui, gak manusiawi (gubernur)," tukas Dayat sapaan akrabnya.

3. Mendesak gubernur cabut IUP PT BSI dan PT DSI

Tolak Tambang, 12 Warga Banyuwangi Gelar Aksi Mogok MakanSebanyak 12 warga Banyuwangi gelar ksi mogok makan tolak tambang emas di depan Kantor Gubernur Jatim, Senin (24/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tuntutan utama yang dibawa 12 warga Sumberagung ini ialah mendesak Khofifah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI). Warga menolak adanya penambangan di kawasang Gunung Tumpang Pitu dan Salakan.

"Kami maunya ditemui gubernur, soalnya gubernur itu kan tanggal 17 Mei 2018 silam melakukan perpanjangan izin tambang milik PT DSI tanpa bilang sama masyarakat. Sejak 2014 kewenangan ada di Pemprov," ungkap Dayat.

Baca Juga: Dikunjungi KKP, Nelayan Banyuwangi Keluhkan Benur hingga Tambang

4. Izin dikeluarkan sejak 2012

Tolak Tambang, 12 Warga Banyuwangi Gelar Aksi Mogok MakanSebanyak 12 warga Banyuwangi gelar ksi mogok makan tolak tambang emas di depan Kantor Gubernur Jatim, Senin (24/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Seperti diketahui, PT BSI mengantongi izin IUP Operasi Produksi di Gunung Tumpang Pitu dan sekitarnya, di Desa Sumberagung, berdasarkan keputusan Bupati Banyuwangi No. 188/547/KEP/429.011/2012 tanggal 9 Juli 2012. Izin tersebut seluas 4.998,45 hektar, dan berlaku hingga 25 Januari 2030.

Sementara IUP Eksplorasi PT DSI diterbitkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur No. P2T/83/15.01/V/2018 tanggal 17 Mei 2018. PT DSI pun memperoleh penambahan jangka waktu atas IUP eksplorasi yang berlokasi di Desa Sumberagung, Pesanggrahan, Banyuwangi, seluas 6.558,46 hektar. IUP eksplorasi DSI berlaku sampai tanggal 25 Januari 2022.

Baca Juga: Naik Sepeda 300 Km, Penolak Tambang Emas Tak Kunjung Ditemui Khofifah

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya