RSI Jemursari Lockdown, Ini Penyebabnya

Mengatur pasien dan tambah nakes dulu

Surabaya, IDN Times - Lonjakan pasien COVID-19 terus terjadi di Surabaya. Akibatnya, Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari pun kewalahan. Beberapa tenaga kesehatannya bahkan turut terinfeksi virus SARS CoV-2. Pihak rumah sakit pun mengambil langkah lockdown layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

1. Nakes yang terpapar capai 50 orang

RSI Jemursari Lockdown, Ini PenyebabnyaIlustrasi perawat yang kelelahan setelah memberikan pelayanan kepada positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Direktur Utama (Dirut) RSI Jemursari, dr Bangun Trapsila Purwaka mengakui bahwa banyak tenaga kesehatan di rumah sakitnya yang terpapar COVID-19. Jumlah terbilang cukup banyak, yakni mencapai 50 orang.

"Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya, sehingga tenaga kami betul-betul habis-habisan ini," ujarnya, Minggu (4/7/2021).

2. IGD RSI Jemursari penuh

RSI Jemursari Lockdown, Ini Penyebabnya

Terkait keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di IGD RSI Jemursari, dr. Bangun membeberkan kalau sudah penuh. Karena pihaknya hanya menyediakan 15 bed saja, tapi semuanya telah penuh.

"Kasihan pasien belum tempat tidur dan juga pegawai di sana," ucap dia.

3. BOR isolasi dan ICU juga penuh

RSI Jemursari Lockdown, Ini Penyebabnya(Ilustrasi dirawat di rumah sakit) IDN Times/Sukma Shakti

BOR yang penuh, sambung dr. Bangun, bukan hanya IGD saja. Sebanyak 140 bed ruang isolasi dan ICU juga penuh. Akibatnya, pasien yang akan isolasi harus mengantre di IGD hingga berhari-hari. Hal inilah yang membuat pihaknya lockdown.

"Sekarang ini tempat tidur itu tunggu pasien pulang atau berpulang. Kalau enggak pulang ya meninggal," ucap dia.

4. Lockdown untuk atur pasien dan tambah nakes

RSI Jemursari Lockdown, Ini PenyebabnyaIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Tujuan dilakukannya lockdown sementara itu untuk melakukan penyesuaian dan pengaturan ulang alur keluar masuk pasien di ruang isolasi. Selain itu pihaknya juga berencana menambah jumlah nakes dengan perekrutan.

"Tiga hari saja beri kami kesempatan untuk menata sistem di dalam, sehingga besok Selasa kami bisa running," pungkas dr. Bangun.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya