Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Emil Sebut Tunggu Perpres

Sedang digodok apakah nantinya berupa LRT atau commuter

Surabaya, IDN Times - Proyek integrasi transportasi Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) ternyata tidak bisa langsung direalisasikan. Pasalnya, proyek ini harus menunggu Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional. Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak.

1. Harmonisasi sudah, tinggal menunggu Perpres untuk rumuskan proyek

Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Emil Sebut Tunggu PerpresIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Emil mengatakan, untuk harmonisasi proyek Gerbangkertasusila ini sudah dilakukan antara Pemprov Jatim dengan pemerintah pusat. Saat ini, pihaknya menunggu Perpres agar bisa merumuskan master plan proyek ini.

"Sebentar lagi ada Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Gerbangkertasusila sudah bisa diterbitkan. Akan menjadi dasar merumuskan master plan sektoral. Termasuk transportasi, pengawasan di situ baru punya pendanaan yang mumpuni untuk mengembangkan kawasan Gerbangkertasusila," kata Emil.

Baca Juga: Khofifah Usulkan Pembangunan Gerbang Kertasusila di Jawa Timur

2. Menyambungnya jalur lingkar luar dengan tol

Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Emil Sebut Tunggu PerpresIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, salah satu realisasi integrasi kawasan Gerbangkertasusila itu sudah nampak. Seperti Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) yang mulai menyambung dari tol Bandara Juanda ke Jembatan Suramadu. Namun, masih ada pekerjaan rumah agar tersambung melingkar sampai Gresik.

"Tapi tadi kita ngomong ada ring road, nyambungin tol dari Bandara Juanda ke Suramadu itu kan strategis. Kemudian batas Tol Gresik ke Suramadu. Kalau sudah melingkar itu sudah jelas kita bisa memisahkan transportasi jarak pendek dan jauh," terang Emil.

3. Ada transportasi massal berbasis kereta

Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Emil Sebut Tunggu PerpresANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

 

Sementara terkait pengadaan transportasi di Gerbangkertasusila, Emil belum bisa membeberkannya. Alasannya, harus melalui pembahasan mendalam dulu bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Yang disetujui kemenhub yaitu optimalisasi existing relnya dulu. Kalau itu optimum keberadaan LRT atau kereta urban (komuter) nantinya implementary," kata Emil.

Ia menyampaikan, dirinya juga sudah bertemu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. "Intinya Bu Wali (Risma) mendukung adanya publik transportasi. Kalau sudah klop ada solusi. Salah satunya bagaimana mengoptimalkan jaringan kereta bukan intra surabaya saja, bahkan sampai Pasuruan sekalian," jelas Emil.

4. Mulai dicicil di tahun 2020

Proyek Transportasi Gerbangkertasusila, Emil Sebut Tunggu PerpresIDN Times/Ardiansyah Fajar

Ditanya soal target, Emil mengupayakan kalau memasuki 2020 apapun terkait Gerbangkertasusila harus mulai dikerjakan. Misalnya study enginering transportasi massal hingga pembenahan kawasan Kali Lamong dan Bengawan Solo yang rawan banjir.

"Tantangan utamanya banjir di Kali Lamong dan hilir Bengawan Solo. Artinya apa yang sudah diprogramkan oleh BBWS dimajukan ke 2020, jangan diundur. Karena itu nanti kawasan Gerbangkertasusila," tandas Emil.

Baca Juga: Komuter Gerbangkartasusila dan Kereta Kabel di Bromo Segera Terwujud

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya