Nataru, Ada 9 Ribu Penumpang Bus di Bungurasih dalam Sehari

Semoga cepat bergeliat tapi jangan lupa prokes gaes!

Surabaya, IDN Times - Memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), tren kenaikan penumpang bus terjadi di Terminal Purabaya, Bungurasih. Berdasarkan laporan yang diterima Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Ridho Nur Wahab, mencapai 9.000 penumpang dalam sehari.

1. Lonjakan masih jauh dari geliat Purabaya sebelum pandemik

Nataru, Ada 9 Ribu Penumpang Bus di Bungurasih dalam SehariTerminal Purabaya Bungurasih sebelum pandemik COVID-19. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Ridho membeberkan, penumpang di terminal terbesar di Jawa Timur (Jatim) ini, biasanya hanya sekitar 2.000 - 3.000 orang saja. Namun, ketika mendekati Nataru, terjadi lonjakkan kenaikan. Meski begitu, Ridho menilai kenaikan hingga 9.000 penumpang itu belum signifikan.

"Sebelum pandemik COVID-19, penumpang di Terminal Purabaya bisa mencapai 28 ribu orang," ujarnya, Senin (27/12/2021).

2. Ada 600-700 unit armada yang beroperasi

Nataru, Ada 9 Ribu Penumpang Bus di Bungurasih dalam SehariIlustrasi bus di Terminal Purabaya, Bungurasih. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Terkait armada bus, lanjut Ridho, ketersediaannya masih normal. Yakni di kisaran 600-700 bus. Menurut dia, jumlah tersebut sudah memadai. Mengingat kenaikan penumpang sendiri belum terlalu signifikan. Dia menduga, syarat perjalanan menjadi alasan masyarakat masih harus berpikir berkali-kali untuk berpergian.

"Mungkin ada imbauan, ada syarat antigen dan vaksin, membuat masyarakat tidak ingin melakukan perjalanan," ucap dia.

Baca Juga: Terminal Bungurasih Kembali Dibuka, Bus AKDP dan AKAP Beroperasi Lagi

3. Tujuan terbanyak ke Madiun Raya hingga Yogyakarta

Nataru, Ada 9 Ribu Penumpang Bus di Bungurasih dalam SehariInspeksi keselamatan atau ramp check di terminal Purabaya, Surabaya. IDN Times/Fitria Madia

Untuk tujuan penumpang, Ridho menyebut masih banyak yang ke daerah barat dan timur Jatim. Sedangkan untuk bus antarkota antarprovinsi, banyak masyarakat yang pergi ke Semarang hingga Yogyakarta. "Tujuannya kebanyakan ke barat, Ponorogo, Madiun, Solo, kemudian ke timur Banyuwangi, Jember. Kalau AKAP kebanyakan arah barat, Semarang, Jogja, Solo," ungkapnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Jika dibutuhkan, pihak PO bus bisa menurunkan armada bus pariwisata. "Tapi InsyaAllah pengalaman selama pandemik COVID-19 ini masih cukup," pungkasnya.

Baca Juga: Horor dan Memilukan! Kisah Mistis di Rumah Pesugihan Bungurasih

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya