Khofifah Pimpin Rakornis Pencegahan Corona, Ini Poin-poin Pentingnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat koordinasi teknis (rakornis) terkait pencegahan virus corona di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (15/3). Rapat ini dihadiri Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Komandan Satgas Pencegahan Corona Jatim Heru Tjahjono, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Usai rapat, Khofifah menekankan koordinasi seluruh elemen, mulai dari pemda, TNI, Polri, hingga jajaran ormas. Ia menekankan, seluruh ormas agama, Islam, Kristen dan Katolik mendapat atensi khusus. Mengingat banyaknya jemaah ketika beribadah.
1. Koordinasi dengan Dewan Masjid dan Gereja untuk meningkatkan kewaspadaan corona
Langkah awal yang diambil Khofifah ialah berkoordinasi dengan Dewan Masjid dan Dewan Gereja di Jatim. Ia meminta pengurus dewan dari tingkat provinsi hingga yang paling bawah, RT/RW supaya bisa meningkatkan kewaspadaan terhadal virus corona.
"Beberapa hal yang harus kita antisipasi adalah banyaknya jemaah pada saat salat dan pada saat ibadah ibadah seperti hari Minggu," ujarnya saat ditemui usai memimpin rakornis di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
2. Penajaman SOP bagi warga di tempat umum
Selain itu, pihaknya bersama forkompimda tengah menyiapkan SOP atau panduan bagi warga Jatim ketika beraktivitas di tempat umum. Mulai di pasar, terminal, stasiun, bandara, rumah ibadah, hingga layanan pendididikan.
"Saat ini memang ditajamkan oleh masing-masing tim," kata Khofifah.
3. Pastikan kesiapan SMK gelar UN
Sedangkan terkait libur sekolah, Khofifah menegaskan di tingkat SMA/SMK yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi, masih tetap masuk. Terlebih, siswa kelas XII SMK akan melaksanakan Ujian Nasional (UN), besok Senin (16/3).
"UN itu kebetulan SMK dan tetap berjalan besok. Kami sedang melakukan cek dengan Kepala Dinas Pendidikan," ucap Khofifah.
Pihaknya akan memastikan kesiapan hand sanitizer, sarana cuci tangan, air, dan penataan tempat ujian di SMK. Pemprov ingin memastikan semuanya benar-benar terjamin dan aman dari penularan corona. "Jarak antar bangku itu 1 meter dan nanti malam akan dipastikan kembali bagaimana kesiapan SMK," kata mantan menteri sosial tersebut.
"Jadi yang saya ingin sampaikan, kewaspadaan ini harus kita tingkatkan bersama. Sambil kemudian kita melengkapi hal-hal yang memang sebaiknya itu disiapkan di masing-masing SMK, yang besok akan melaksanakan ujian," Khofifah melanjutkan.
4. Instruksikan penyemprotan disinfektan di ponpes
Terkait pondok pesantren, Khofifah mengaku sudah melakukan identifikasi Minggu pagi. Misalnya soal penyemprotan disinfektan di musala, masjid, hingga tempat musyawarah di kawasan ponpes.
"Kemudian harus dicek kembali, berapa banyak yang harus disiapkan supaya para santri punya tempat untuk mencuci tangan lebih baik lagi," kata dia.
"Intinya, pola hidup bersih dan sehat yang sebetulnya sudah lama disosialisasikan. Hari ini agaknya memang menjadi sangat penting untuk membangun ketahanan tubuh, imunitas di masing-masing dari kita, dan seluruh warga kita," papar gubernur kelahiran Surabaya tersebut.