ITS Bikin UKM Pengolah Limbah Ikan Jadi Gelatin

Dibuat di desa nelayan Pacitan

Surabaya, IDN Times - Limbah perikanan ternyata ada manfaatnya jika diolah secara benar. Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun membuktikannya dengan mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi gelatin dari limbah itu.

1. Diambil dari limbah dan tulang ikan laut

ITS Bikin UKM Pengolah Limbah Ikan Jadi GelatinWarga melakukan pemisahan tulang serta kulit ikan sebelum dimasukkan ke dalam alat ekstrator gelatin. Humas ITS

Ketua KKN Abmas ITS, Lukman Atmaja mengatakan, limbah industri perikanan sebenarnya dapat diolah secara kimia menjadi bahan lain yang memiliki nilai tambah ekonomi, yakni gelatin. “Limbah yang dapat digunakan antara lain bisa berasal dari ikan tuna, ikan kakap, dan ikan laut lain yang cukup diambil tulang serta kulitnya saja,” ujarnya.

Air serta zat asam dan basa juga diperlukan dalam pembuatan gelatin tersebut. Dalam pengolahannya, diperlukan alat ekstraktor, oven, kulkas, pengukur keasaman, serta alat-alat pendukung seperti ember, timbangan, dan alat penyaring.

Baca Juga: Siswa Berprestasi hingga Influencer Bisa Dapat Golden Ticket Masuk ITS

2. Dibuat di Pacitan karena banyak desa nelayan

ITS Bikin UKM Pengolah Limbah Ikan Jadi GelatinHasil penyaringan dalam bentuk bakal gelatin untuk diproses lebih lanjut. Humas ITS

UKM ini diberi nama Berlian Laut Pact dan berlokasi di Kabupaten Pacitan yang cukup banyak memiliki desa nelayan. Menurut Lukman, masyarakat Pacitan umumnya kerap menyulap limbah perikanan menjadi tepung ikan untuk pakan ternak.

“Meski prosesnya sederhana, kekurangan produk ini adalah kandungan nutrisi yang tidak begitu besar dan harga yang kurang bersaing dengan pasar,” ungkapnya.

3. Berikan sosialisasi pembuatan gelatin

ITS Bikin UKM Pengolah Limbah Ikan Jadi GelatinProses penyaringan bakal gelatin untuk diproses lebih lanjut.

Tim KKN Abmas ITS ini juga melakukan sosialisasi prosedur pembuatan gelatin, pengenalan cara kerja alat kepada para stakeholders UKM, serta dilakukan pula kunjungan ke beberapa alternatif lokasi produksi oleh tim.

Selain itu, tim KKN Abmas ITS juga membuka konsultasi dan pendampingan daring untuk mempermudah proses produksi sekaligus pemasaran produk UKM yang berlokasi di Lingkungan Kebon, Ploso, Pacitan. “Respon yang kami dapat dari masyarakat sekitar usai kegiatan konsultasi pun cukup baik,” tuturnya.

“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat Pacitan,” pungkas dia.

Baca Juga: ITS Bikin Alat Monitor Rehabilitasi Pasien Stroke

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya