Dinsos Jatim Catat 340 ODGJ Masih Dipasung

Program bebas pasung digalakkan lagi

Surabaya, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur (Jatim) mencatat masih ada 340 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung oleh keluarganya sendiri. Melihat data tersebut, Kepala Dinsos, Alwi menargetkan Jatim bebas pasung pada 2023.

1. Pemasungan ODGJ terjadi di tiap kabupaten/kota

Dinsos Jatim Catat 340 ODGJ Masih Dipasungmediakom

Alwi membeberkan bahwa 340 ODGJ yang dipasung itu tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim. Rata-rata ada 10 orang di tiap kabupaten/kota. Menurut dia, jumlah korban pasung mengalami perkembangan. Hal ini salah satunya terjadi akibat pasung ulang.

"Kami berupaya melakukan upaya pembebasan bekerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing. Sebab tanpa kerja sama yang baik target Jatim bebas pasung sulit tercapai," ujarnya, Senin (21/6/2021).

2. Program bebas pasung mulai direalisasikan

Dinsos Jatim Catat 340 ODGJ Masih Dipasungyoutube.com/Liana%20Ners

Pembebasan itu, sambung Alwi, sudah mulai dicicil olehnya. Terbaru, pihaknya dengan Pemkab Trenggalek membebaskan 13 ODGJ dari pemasungan. Sebanyak 12 ODGJ dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya. Sedangkan satu orang dirawat di poli jiwa RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"Tahun ini, kami memulai lagi program pembebasan pasung, dengan diawali dari wilayah Trenggalek," bebernya.

3. Tahapan bebas pasung, perawatan hingga dikembalikan ke keluarga

Dinsos Jatim Catat 340 ODGJ Masih DipasungPasien RSJ Menur diamankan setelah sempat diduga sebagai penculik anak. Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam tahapannya, Alwi menjelaskan, tiap ODGJ yang menjadi korban pasung dibebaskan. Kemudian ditangani oleh tim dokter dan dinyatakan sehat, akan dikembalikan ke daerah. Namun, sebelum dikembalikan ke keluarga harus ditempatkan di Panti Sosial agar bisa bersosialisasi.

Nantinya, di panti sosial tersebut, para korban pasung juga akan mendapatkan pembinaan dengan berbagai keterampilan dan keahlian. Harapannya saat dikembalikan ke kampung halaman, korban bisa memiliki kegiatan yang produktif.

“Kalau saat kembali, tidak diterima dikhawatirkan akan terjadi repasung. Jadi pelan-pelan, begitu kembali, sudah dalam keadaan normal,” pungkasnya.

Baca Juga: Belasan ODGJ Korban Pasung di Trenggalek Dibebaskan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya