Surabaya, IDN Times - Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim), Kusnadi diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap dana hibah tersangka Sahat Tua Simanjuntak di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jatim pada Rabu (25/1/2023). Pantauan IDN Times, Kusnadi tiba sekitar pukul 10.00 WIB sempat keluar pukul 11.35 WIB.

Pria yang juga Ketua DPD PDIP Jatim ini kembali lagi ke BPKP Jatim sekitar pukul 12.55 WIB. Dia sempat keluar dua kali di sela pemeriksaan saat waktu Salat Asar dan Salat Maghrib. Kusnadi dinyatakan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 18.55 WIB. Dia tak mau berkomentar jauh perihal materi pemeriksaan.

"Ini kan KPK, biar KPK yang menjawab. Saya tidak bisa menjawab," ujarnya kepada para awak media.

Ketika dikonfirmasi kalau pemeriksaan yang dijalani terkait dana hibah, Kusnadi tidak spesifik membenarkan. Tapi, ia menyiratkan ada materi itu dalam pemeriksaanya. "Terkait semualah," tegas dia. Politisi PDIP ini mengaku tak mengingat jumlah pertanyaan yang diberikan penyidik kepadanya. Yang jelas, dia dicecar banyak pertanyaan.

Selain Kusnadi, pimpinan DPRD Jatim yang terpantau menjalani pemeriksaan KPK di Kantor BPKP Jatim ialah Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad dan Achmad Iskandar. Sadad keluar pemeriksaan pukul 14.45 WIB. Sementara Iskandar pukul 16.45 WIB.

Sadad mengakui dalam pemeriksaan ditanya teknis alokasi APBD hingga hibah. Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini pun tak ragu menjelaskan kepada penyidik KPK. Dia berharap penjelasannya menjadi titik terang lembaga antirasuah dalam penanganan kasus suap dana hibah.

Dalam kasus suap dana hibah yang tengah ditangani KPK ini, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak telah ditetapkan sebagai tersangka. Bersama, Staf Ahli Sahat Rusdi, Kepala Desa Jelgung Sampang, sekaligus Koordinator Kelompok Masyarakat (Pokmas), Abdul Hamid, serta Koordinator Lapangan Pokmas, Ilham Wahyudi.

Baca Juga: Diperiksa KPK, Anwar Sadad Kasih Info Alokasi APBD hingga Hibah