8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal Dunia

Jaga kebersihan lingkungan rek!

Surabaya, IDN Times - Angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Januari hingga September ini mencapai 8.894 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110 penderita dilaporkan meninggal dunia. Jika dipersentase, kasus kematian atau case fatality rate DBD di Jatim mencapai 1,2 persen.

Data tersebut dibeberkan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku menerima data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim per 24 September 2022. Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyonno membenarkannya.

"Jumlah penderita DBD tersebut merupakan total akumulasi dari awal tahun hingga bulan September 2022," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (27/9/2022).

1. Kasus terbanyak pada Januari

8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal DuniaIlustrasi pasien anak di rumah sakit (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Jumlah penderita paling banyak di bulan Januari yaitu sebesar 2.828 orang dengan jumlah kematian sebanyak 34 orang. Sedangkan di bulan Juli 2022 terjadi penurunan jumlah penderita yaitu sebanyak 616 orang dengan jumlah kematian sebanyak sembilan orang.

"Serta di bulan Agustus 2022 terjadi penurunan jumlah penderita lagi yaitu sebanyak 436 orang dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang," kata Erwin.

Baca Juga: DBD Jatim Capai 977 Kasus, 17 Meninggal Dunia

2. Kasus terbanyak di Malang, kematian terbanyak di Banyuwangi dan Nganjuk

8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal DuniaANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Lebih lanjut, jumlah penderita DBD tertinggi tahun 2022 adalah Kabupaten Malang sebanyak 600 orang, Kabupaten Tuban sebanyak 481 orang, Kabupaten Ngawi sebanyak 471 orang, Kota Malang sebanyak 448 orang dan Kabupaten Banyuwangi sebanyak 407 orang.

Lebih lanjut, jumlah kematian DBD tertinggi tahun 2022 adalah Banyuwangi sebanyak 11 orang, Nganjuk sebanyak 11 orang, Kota Malang 10 orang. Kemudian Magetan, Malang, Pamekasan dan Pasuruan masing-masing sebanyak lima orang.

"Sebenarnya kasus ini merupakan hal serius yang setiap tahun terjadi. Kalau tahun kemarin memang jarang terekspos karena semuanya fokus kepada COVID-19," kata Hikmah.

3. Kasus tahun ini lampaui tahun lalu

8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal DuniaSeorang ibu mengompres kepala anaknya yang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue atau DBD. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Nah, dibandingkan tahun 2021, Hikmah menyebut, jumlah penderita DBD tahun ini melampaui tahun lalu. Dia menyebut bahwa selama Januari - Desember 2021, tercatat sebanyak 6.760 penderita, dengan jumlah kematian 72 orang atau CFR 1 persen. 

"Kami sudah wanti-wanti ke Dinkes agar penyakit tahunan ini direspons secara serius," tegas dia.

4. Dinkes harus edukasi masyarakat secara masif

8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal DuniaIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Sebenarnya, sambung Hikmah, kalau pencegahan ini dilakukan secara masif maka wabah ini bisa diantisipasi. "Maka dari itu Dinkes jangan bosan-bosan untuk mengedukasi masyarakat,” tegas dia. Hikmah mengimbau masyarakat untuk tidak merasa sudah aman ketika dilakukan fogging. Karena akan menjadi percuma jika mengabaikan faktor lain seperti air menggenang dan kurang menjaga daya tahan tubuh.

"Maka dari itu dalam situasi seperti ini petugas kesehatan mulai dari puskesmas, polindes harus turun kepada masyarakat untuk mengedukasi terkait pencegahan DBD,” tegas Hikmah.

Baca Juga: KKP Jelaskan Soal Jemaah Umrah Jatim Tertunda Berangkat 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya