TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Misteri Kematian Mahasiswi Unair di dalam Mobil

Polisi belum menyimpulkan bunuh diri atau dibunuh

Tim Inafis Polresta Sidoarjo saat mengevakuasi korban mahasiswi Unair yang ditemukan meninggal di dalam mobil terparkir di halaman apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). (Dok. Istimewa).

Surabaya, IDN Times - Seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, berinisial CA (21) ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terpakir di halaman apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023) pagi.

Ada dua dugaan menguat dalam kasus ini. Dibunuh atau bunuh diri. Polisi belum menyimpulkan dua dugaan itu. Meskipun, beberapa petunjuk dan kesaksian dari keluarga dan orang terdekat mengarah pada kasus bunuh diri. Sampai sekarang kematian CA masih menjadi misteri. Simak yuk.

Baca Juga: Ditemukan Tabung Helium di TKP Mahasiswi Unair Meninggal 

1. Misteri tabung helium, selang, plastik dan lakban

thoughtco.com

Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan tabung helium. Tabung yang berada di tas korban itu tersambung melalui selang. Posisi jasad saat ditemukan juga berada pada posisi duduk di belakang jok kemudi dengan kepala terbungkus plastik dengan lakban pada bagian lehernya.

Gas helium biasa digunakan untuk mengisi balon hias agar bisa terbang. Menghirup gas helium dapat memblokir jalannya aliran oksigen ke dalam otak yang menyebabkan otak kehabisan oksigen. Dalam jangka waktu tertentu, gas helium bisa menyebabkan masuknya gelembung-gelembung gas dan membuat paru paru iritasi, infeksi serta keracunan.

Baca Juga: Keluarga Mahasiswi Unair Yakini Korban Meninggal Bunuh Diri

2. Misteri surat wasiat

Tim Inafis Polresta Sidoarjo saat mengevakuasi korban mahasiswi Unair yang ditemukan meninggal di dalam mobil terparkir di halaman apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). (Dok. Istimewa).

Polisi telah melakukan pemeriksaan di dalam apartemen korban. Di dalam apartemen tersebut, polisi menemukan catatan kuliah korban yang gaya penulisannya identik dengan tulisan di surat wasiat yang ditemukan di TKP dalam mobil. Bahkan, kertasnya juga disebut identik.

"Kami temukan kedua tulisan ini (catatan korban dan surat wasiat) identik. Selain itu kertas yang ditemukan indentik," ungkap Kasat Reskirm Polres Sidoarjo, Kompol Tiksanarto Andaru Rahutomo. 

Selain polisi, Ayah sambung korban, G juga meyakini, surat wasiat berisi kalimat pamit dan permohonan maaf itu ditulis sendiri oleh korban. Dia juga sudah mencocokkan dengan tulisan lainnya. “Tulisan itu sudah kita kroscek dan memang betul-betul tulisannya. Dan pihak kepolisian sudah ngecek, sama tulisannya persis,” ujarnya, Senin (06/11/2023).

Baca Juga: Mahasiswi Unair Ditemukan Tak Bernyawa di dalam Mobil

3. Pengakuan keluarga soal kepribadian korban

Tim Inafis Polresta Sidoarjo saat mengevakuasi korban mahasiswi Unair yang ditemukan meninggal di dalam mobil terparkir di halaman apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). (Dok. Istimewa).

Selain itu, ayah korban berinisial G menyebutkan bahwa anaknya adalah sosok pribadi yang tertutup. Korban tidak pernah menceritakan kehidupannya ke orang tua. Pihak keluarga juga tidak menyangka ketika mendengar kabar bahwa anaknya ditemukan tak bernyawa di dalam mobil. G menduga anaknya itu lelah karena pekerjaan dan aktivitas pendidikannya yang mengharuskan ia bolak-balik Kediri-Surabaya.

“Anak ini diam, tertutup, sebetulnya nggak ada masalah apa-apa cuman dia mungkin terlalu capek kerjanya, kan Surabaya-Kediri kadang-kadang bantu ibunya di toko kadang kembali dia harus koas di Universitas Airlangga, capek kadang-kadang. Kasian," kenangnya.

Baca Juga: Mahasiswi Unair Diduga Bunuh Diri, Sering Takut Soal Masa Depan

4. Korban berpamitan dengan memeluk adiknya sangat erat

Tim Inafis Polresta Sidoarjo saat mengevakuasi korban mahasiswi Unair yang ditemukan meninggal di dalam mobil terparkir di halaman apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). (Dok. Istimewa).

Kasat Reskirm Polres Sidoarjo, Kompol Tiksanarto Andaru Rahutomo juga mengungkap, bahwa korban sempat berpamitan kepada adiknya pada Sabtu (4/11/2023) yang tinggal bersama korban di apartemen. Korban saat itu memeluk adiknya dengan erat. 

"Setelah itu keberadaanya tidak diketahui sampai ditemukan Minggu pagi. Kami juga melakukan penyelidikan ke rekan-rekan korban yang berinteraksi di kampus, nanti hasilnya menunggu tim masih bekerja di sana," kata dia. 

5. Sahabat korban sering menerima curhat korban

ilustrasi dua orang sahabat (pexels.com/SHVETS production)

Teman kecil korban bernama Joana mengungkapkan korban sering bercerita tentang kehidupannya. Salah satunya, korban sempat ragu dan merasa tidak cukup pintar untuk menjadi dokter hewan. 

Dihubungi melalui pesan instagram, Joana mengatakan, dia sudah mengenal CA sejak duduk di bangku SD. CA adalah sosok yang baik kepada semua orang. Bahkan, CA melakukan apapun agar orang lain senang. 

"Kalau dijahatin orang juga misal aku gak bantu, dia sadar kalo dia harusnya gak bertemen sama orang-orang kaya gitu dia juga bakal iya-iya aja temenan sama mereka, (CA) selalu mikir orang gak mungkin sejahat itulah istilahnya," ujarnya kepada IDN Times, Senin (6/11/2023).

 

6. Korban kerap resah dengan masa depannya

Ilustrasi mendengarkan curhat (pexels.com/SHVETS production)

Joana mengatakan, dirinya memang sering mengirim pesan singkat kepada CA. Sering kali, pesan itu dibalas dalam waktu yang cukup lama. Bagi Joana itu hal yang biasa, sebab menurutnya sahabatnya itu punya kesibukan. 

"Terus Sabtu malam aku kangen kan sama dia kok masih gak jawab-jawab chatku yang belum dijawab itu. Akhirnya aku chat dia kemarin Sabtu, ternyata semua centang satu di WhatsApp. Aku gak curiga juga orang dia sibuk kadang baterainya lowbat. Mulai curiga baru Minggu pagi jam 6 kok masih centang satu. Aku tanya ke dia, are you oke?,  Ternyata 30 menit habis aku chat itu aku dikabarin dia sudah gak ada," cerita Joana. 

Kepada Joana, CA sering merasa ketakukan akan masa depan. CA mengaku takut tidak bisa sukses, takut tidak punya pacar. Namun, cerita-cerita tersebut terkadang lalu begitu saja dan keduanya kembali bercanda. 

"Intinya kayak permasalahan hidup kita itu akhir-akhir ini sebelas dua belas dan kita sama-sama terlihat santai-santai aja ngadepinnya. Ya diadepin aja emang lagi umur-umurnya tapi ternyata sayanya gak papa dianya diam-diam begitu," jelasnya. 

Joana bilang, CA memang sempat ragu dengan kemampuannya sendiri. CA merasa tidak cukup pintar untuk menjadi dokter hewan. "Cuma abis curhat-curhat ke aku ke mamanya dia mutusin untuk ikut koas aja sambil lihat-lihat lagi. Terakhir pun dia sampe bantuin freelance ngurus sosmed salah satu klinik dokter hewan di Kediri," pungkasnya. 

Baca Juga: Keluarga Mahasiswi Unair Yakini Korban Meninggal Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya