TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pandemik COVID-19, PT KAI Madiun Hanya Jalankan Kereta Lokal 

Kereta jarak jauh dibatalkan perjalannnya

Suasana Stasiun Madiun nampak lengang setelah dibatalkannya sejumlah perjalanan kereta jarak jauh seiring dengan larangan mudik oleh pemerintah. Dok.IDN Times/Istimewa

Madiun,IDN Times – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun hanya menjalankan kereta lokal seiring dengan larangan mudik oleh pemerintah. Jumlahnya ada sekitar 20 kereta dengan rute jarak dekat.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, mengatakan bahwa kereta lokal yang tetap beroperasi seperti Dhoho relasi Blitar-Kertosono-Surabaya dan sebaliknya. Selain itu, Penataran relasi Blitar-Malang-Surabaya dan sebaliknya.

Sesuai rencana, penerapannya berlangsung selama enam hari, yakni terhitung sejak Sabtu hingga Kamis, 25-30 April 2020.

1. Tidak ada kereta menuju Jakarta dan Bandung

Suasana di Stasiun Madiun lengang setelah ditetapkannya pembatalan perjalanan kereta jarak jauh. Dok.IDN Times/Istimewa

Sedangkan perjalanan kereta api jarak jauh yang menuju Jakarta maupun Bandung telah dibatalkan sejak Kamis (23/4). Kereta yang berangkat dari Daop 7 Madiun di antaranya Anjasmoro relasi Jombang-Pasarsenen pulang pergi, Singasari relasi Blitar-Pasar Senen dan sebaliknya, Brantas relasi Blitar-Pasar Senen, dan Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong, Bandung.

Adapun perjalanan kereta yang melintasi wilayah Daop 7 Madiun, seperti Ranggajati relasi Jember- Surabaya Gubeng-Cirebon. Selain itu, Wijayakusuma relasi Ketapang-Surabaya Gubeng-Cilacap juga dibatalkan.

Baca Juga: Santri Temboro Asal Madiun Jalani Rapid Test, Dua Reaktif

2. Sebanyak 48 perjalanan kereta dibatalkan

Suasana di Stasiun Madiun lengang seiring dengan pembatalan perjalanan kereta jarak jauh. Dok.IDN Times/Istimewa

Jumlah perjalanan kereta api yang batal berangkat dan lewat di wilayah Daop 7 Madiun tercatat sebanyak 48 perjalanan. “Hal ini dalam rangka mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona di masa Lebaran,” ujar Ixfan, Sabtu (25/4).

Pada masa mudik dan balik Lebaran, biasanya dimanfaatkan sebagian warga untuk mudik ke kampung halaman. Namun, pada masa pandemik COVID-19 seperti sekarang tradisi itu dilarang lantaran untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Asal Kabupaten Madiun Tersisa Satu Orang 

Berita Terkini Lainnya