TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RPH Surabaya Antisipasi Penyakit LSD Pada Hewan Ternak

Dilakukan dengan filterisasi

Kondisi sapi milik peternak di Jateng yang penuh luka borok karena terkena penyakit LSD. (IDN Times/Tim URC Disnak Keswan Jateng)

Surabaya, IDN Times - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Perusahan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya mengantisipasi kemunculan penyakit lumpy skin disease (LSD). Antisipasi tersebut dilakukan dengan filtrasi. 

LSD sendiri merupakan penyakit menular pada hewan ternak yang ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada leher, perut dan punggung. Penyakit ini timbul karena virus dari keluarga Poxviridae.

Baca Juga: KAI Daop 8 Surabaya Nambah 2 KA Jarak Jauh dan Rute Baru

1. Proses awal hewan masuk harus dilakukan filterisasi

Ilustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Fajar Arfianto Isnugroho mengatakan proses pencegahan LSD melalui filterisasi pada hewan yang masuk RPH diawali dengan skrining ketat. Proses ini sapa seperti pola penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Ada penyemprotan desinfektan, suntikan vitamin pada sapi yang dijual di RPH. Itu yang kami utamakan," ujar Fajar, Selasa (23/5/2023). 

2. Hewan harus memiliki surat kesehatan

Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Fajar menyebut, RPH telah memiliki Standart Operasi Pelaksanaan (SOP) filtasi. Salah satunya, hewan harus memiliki surat kesehatan ketika masuk RPH dan dengan bersamaan diperiksa kondisinya. 

"Harus sehat, ada surat-suratnya, ada tim dokter yang memastikan hewan bebas wabah, baik PMK maupun LSD," kata dia. 

Menurutnya, kondisi hewan yang sehat menjadi hal utama. Hal ini karena selain untuk menjaga kualitas, hewan di RPH juga sesuai dengan syariat islam. 

"Fokus RPH mempersiapkan pelayanan kurban bulan depan, sesuai tema tahun ini Kurban Aman 2023 dengan tagline Kurban Sehat dan Terawat,", kata dia.

Baca Juga: Surabaya Night Zoo Mulai Diuji Coba  

Berita Terkini Lainnya