KH Salwa Arifin, Bupati yang Ingin Ubah Image 'Kota Pensiun' Bondowoso
Ia ingin mengubahnya jadi kota kampiun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kabupaten Bondowoso memiliki sebutan sebagai Kota Pensiun. Sebab, banyak pensiunan yang membawa keluarganya untuk tinggal di kota kecil ini. Mereka memilih Bondowoso sebagai tempat tinggal karena kota ini termasuk salah satu kota yang nyaman dengan biaya hidupnya jauh lebih murah dibanding kota lain.
Drs. KH Salwa Arifin, Bupati Bondowoso ingin membuat image tersebut berubah. Yang semula disebut Kota Pensiun menjadi Kota Kampiun. Berbagai gebrakan inovasi telah dilakukan olehnya, sehingga dalam jangka waktu sekitar tiga tahun, Bondowoso mendapatkan berbagai macam penghargaan. Penghargaan yang berhasil didapatkan oleh Bondowoso antara lain seperti Top 99 Kompetisi Invoasi Pelayan Publik 2019, Penghargaan Kovanlik 2019, Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia 2019, dan masih banyak yang lain.
Siapakah sosok KH Salwa Arifin? Berikut adalah profilnya.
1. Berasal dari keluarga yang religius
Salwa Arifin merupakan warga Bondowoso asli yang lahir pada 4 November 1955. Ia lahir di keluarga dan lingkungan yang religius, yaitu golongan kyai dan pengasuh pesantren. Salwa Arifin tumbuh dan berkembang menjadi tokoh ulama terkenal dari Bondowoso. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Tangsil Wetan, Wonosari, Bondowoso. Di pesantren tersebut, ia mengajarkan Kitab Syarah atau Hasyiyah Alfiyah seperti Audhahul Masalik, Hasyiyah Ibnu Hamidun, dan Hasyiyah al Khudhori.
Kyai Salwa Arifin memiliki pasangan hidup yaitu Siti Maimunah. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga orang anak.
Baca Juga: Modus Bertunangan, Pria di Bondowoso Setubuhi Gadis di Bawah Umur
Baca Juga: Rawan Konflik, 800 Polisi Jaga Pilkades di Bondowoso