KH Salwa Arifin, Bupati yang Ingin Ubah Image 'Kota Pensiun' Bondowoso
Instagram.com/salwaarifin.official
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kabupaten Bondowoso memiliki sebutan sebagai Kota Pensiun. Sebab, banyak pensiunan yang membawa keluarganya untuk tinggal di kota kecil ini. Mereka memilih Bondowoso sebagai tempat tinggal karena kota ini termasuk salah satu kota yang nyaman dengan biaya hidupnya jauh lebih murah dibanding kota lain.
Drs. KH Salwa Arifin, Bupati Bondowoso ingin membuat image tersebut berubah. Yang semula disebut Kota Pensiun menjadi Kota Kampiun. Berbagai gebrakan inovasi telah dilakukan olehnya, sehingga dalam jangka waktu sekitar tiga tahun, Bondowoso mendapatkan berbagai macam penghargaan. Penghargaan yang berhasil didapatkan oleh Bondowoso antara lain seperti Top 99 Kompetisi Invoasi Pelayan Publik 2019, Penghargaan Kovanlik 2019, Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia 2019, dan masih banyak yang lain.
Siapakah sosok KH Salwa Arifin? Berikut adalah profilnya.
1. Berasal dari keluarga yang religius
Instagram.com/salwaarifin.officialSalwa Arifin merupakan warga Bondowoso asli yang lahir pada 4 November 1955. Ia lahir di keluarga dan lingkungan yang religius, yaitu golongan kyai dan pengasuh pesantren. Salwa Arifin tumbuh dan berkembang menjadi tokoh ulama terkenal dari Bondowoso. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Tangsil Wetan, Wonosari, Bondowoso. Di pesantren tersebut, ia mengajarkan Kitab Syarah atau Hasyiyah Alfiyah seperti Audhahul Masalik, Hasyiyah Ibnu Hamidun, dan Hasyiyah al Khudhori.
Kyai Salwa Arifin memiliki pasangan hidup yaitu Siti Maimunah. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga orang anak.
2. Mengenyam pendidikan di sekolah berbasis agama
Instagram.com/salwaarifin.officialMemiliki background keluarga yang religius, Kyai Salwa Arifin selalu disekolahkan di sekolah berbasis agama. Sejak sekolah dasar, ia mengenyam pendidikan di Salafiyah Syafi’iah. Yang pertama adalah MI Salafiyah Syafi’iah Putra, yang lulus pada tahun 1971. Selanjutnya yaitu MTs AIN Salafiyah Syafi’iah Sukorejo dan MAN Salafiyah Syafi’iah Sukorejo.
Setelah berhasil menamatkan pendidikan SMA, Kyai Salwa Arifin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan gelar Sarajan Muda di Universitas Ibrahimy Sukorejo di tahun 1980 hingga 1982. Sementara itu, ia juga melanjutkan jenjang sarjana strata satu di Universitas yang sama yaitu pada tahun 1989 hingga 1991.
3. Tokoh NU yang pilih PPP sebagai kendaraan politik
Instagram.com/salwaarifin.officialKH. Salwa Arifin tercatat sebagai Ra’is Syuriyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (NU) untuk Kabupaten Bondowoso sejak tahun 1996 sampai dengan 2004 silam. Setelahnya, ia kembali dipercaya untuk menjadi Mukhtasar Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Bondowoso.
Sedangkan karir politiknya dimuali saat ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Cabang DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kabupaten Bondowoso pada tahun 2010 hingga 2016. Jabatan tersebut diperpanjang hingga tahun 2021.
Baca Juga: Modus Bertunangan, Pria di Bondowoso Setubuhi Gadis di Bawah Umur
4. Menggandeng Irwan Bachtiar Rachmat untuk maju Pilkada 2018
Instagram.com/salwaarifin.officialSebelum menjadi Bupati, Kyai Salwa Arifin menjabat sebagai Wakil Bupati Bondowoso dengan Drs. H. Amin Said Husni sebagai bupatinya. Ia memegang jabatan tersebut tepat sebelum mencalonkan diri sebagai bupati, yaitu pada tahun 2013 hingga 2018.
Pada periode selanjutnya, ia kembali mengikuti pilkada namun sebagai calon Bupati Bondowoso. Kyai Salwa Arifin menggandeng H. Irwan Bachtiar Rachmat SE, M.Si, sebagai wakilnya. Hasilnya, pasangan ini mampu memenangi Pilkada.
Penulis Magang: Jovanka Okta
Baca Juga: Rawan Konflik, 800 Polisi Jaga Pilkades di Bondowoso
