TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hampir Setahun Berstatus Waspada, Gunung Raung Kini Normal Lagi

Selama setahun terakhir, Raung kerap batuk dan mendengkur

Gunung Raung terselimuti awan tebal. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Melalui edaran bernomor 202.Lap/GL.03/BGL/2023, Badan Geologi Kementerian ESDM mengumumkan perubahan status Gunung Raung. Dari semula Waspada (level II) menjadi Normal (level I). 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo, mengatakan penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan aktivitas Gunung Raung periode 1 - 30 April 2023 lalu.

"Penurunan status Gunung Raung dari Waspada ke Normal," kata Mukijo saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga: Geger! Macan Tutul Gunung Raung Turun ke Lahan Warga Banyuwangi

1. Hampir setahun Gunung Raung betah di status Waspada

Gunung Raung yang mengeluarkan abu vulkanik. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Penurunan ini sekaligus mengakhiri status Gunung Raung yang hampir satu tahun penuh berstatus Waspada. Terhitung sejak 29 Juli 2022 lalu, Gunung Raung resmi berubah status dari Normal menjadi Waspada setelah mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter.

Sejak saat itu, seluruh kegiatan pendakian dan aktivitas masyarakat di Gunung Raung pun juga dibatasi. Selama hampir satu tahun belakangan ini kondisi Gunung Raung terbilang cukup labil. Berkali-kali gunung setinggi 3.344 Mdpl itu memuntahkan abu vulkanik dan menimbulkan kegempaan lokal.

2. Masih ada kepulan asap putih dari kawah, tapi bukan abu vulkanik

Gunung Raung via Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Dari laporan yang diterima IDN Times, selama pengamatan periode 1-30 April 2023 masih terliat jelas kabut putih terkadang menyelimuti puncak setinggi 50 hingga 200 meter. Kepulan kabut tersebut cenderung tipis dan tidak mengandung material abu.

"Secara visual asap yang muncul umumnya putih tipis. Menunjukkan bahwa hembusan asap tidak membawa material abu," ungkap Mukijo.

Tercatat, ada aktivitas kegempaan yang terjadi. Dengan rincian 510 kali gempa hembusan, 2 kali gempa tektonik lokal, 164 kali gempa tektonik jauh dan gempa tremor dengan amplitudo 0,5 hingga 2 mm.

Kendati demikian, masih ada ancaman berupa erupsi freatik yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Namun, jangkauannya hanya terbatas di luasan kawah Gunung Raung saja.

Baca Juga: Musim Hujan Saatnya Berburu Jamur Trucuk di Lembah Raung Banyuwangi

Berita Terkini Lainnya