Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Peringatan International Women's Day

Tuntut penghapusan kekerasan terhadap kaum perempuan

Malang, IDN Times - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Bersama Rakyat (Gempur) melakukan aksi di depan Universitas Muhammadiyah Malang, Jl Raya Tlogomas, Kota Malang, Senin (9/3). Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati International Womens's Day. Dalam aksi tersebut para mahasiswa menyuarakan beberapa tuntutan untuk perlindungan wanita. 

1. Suarakan tujuh tuntutan

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Peringatan International Women's DayAksi unjuk rasa memperingati Internasional Women's Day. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sedikitnya, ada tujuh tuntutan yang yang disuarakan oleh mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah penghapusan segala bentuk eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan. Kemudian menghentikan pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender di lingkungan masyarakat. Juga penolakan terhadap RUU Cipta Lapangan Kerja, penolakann RUU diskriminasi gender. Mereka juga meminta pemerintah untuk memberikan hak normatif buruh, pendidikan gratis serta menuntut hak kebebasan berserikat. 

2. Perempuan memiliki hak yang sama

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Peringatan International Women's DayMassa suarakan mengenai kesetaraan hak untuk wanita. IDN Times/ Alfi Ramadana

Selain sejumlah tuntutan tersebut, mahasiswa juga menyuarakan tuntutan yakni penghapusan budaya patriarki. Humas Gerakan Perempuan Bersama Rakyat (Gempur), Fitria Siska menjelaskan bahwa saat ini permasalahan perempuan masih sangat pelik di Indonesia. Bahkan kasus kekerasan atau bahkan pelecehan kepada perempuan masih kerap terjadi. 

"Budaya patriarki itu harus segera dihapuskan. Sebab, budaya itu selalu menganggap perempuan sebagai objek dan orang kedua," ucapnya Senin (9/3). 

3. Aksi dimulai pukul 10.00 WIB

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Peringatan International Women's DayMassa aksi berorasi dengan tertib di depan kampus UMM. IDN Times/ Alfi Ramadana

Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu berjalan damai dan tertib dengan pengawalan kepolisian. Secara bergantian orator menyuarakan keluh kesah serta tuntutan mereka. Fitria menyebut bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa perempuan juga bisa memiliki peran penting. 

"Sasaran utama dari aksi ini adalah mahasiswa UMM sendiri. Sebab, basis mahasiswa yang mengikuti aksi memang dari UMM. Meskipun kami juga menyampaikan orasi ini kepada masyarakat," tambahnya. 

4. Soroti kasus pelecehan seksual di dunia pendidikan

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Peringatan International Women's DayAksi unjuk rasa peringati international women's day. IDN Times/ Alfi Ramadana

Salah satu fokus yang juga disoroti oleh massa aksi adalah kasus pelecehan seksual di dunia pendidikan. Seperti diketahui belakangan memang muncul kasus pelecehan seksual dibeberapa lokasi. Menurut Fitria hal itu tidak selayaknya terjadi jika pemerintah memiliki aturan tegas. Namun, jika dibiarkan maka kasus serupa bisa saja terjadi di tempat lain dengan korban baru. 

"Saat ini masih kerap ditemuai bahwa wanita masih sering digoda oleh laki-laki. Meskipun secara penampilan sudah cukup tertutup," pungkasnya. 

Baca Juga: IWD 2020: Cerita Arumi Bachsin Jadi Ketua PKK Jatim

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya