Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical Tourism

Berikan layanan medis terbaik

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT) yang disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). 

Penandatanganan nota kesepakatan yang digelar di lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya bersama Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Jawa Timur Dr Dodo Anondo, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Imam Mahmudi, Ketua Astindo Jawa Timur Yongky Yanwitarko, dan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono.

1. Berbentuk sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga

Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical TourismPemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT) yang disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). (Dok. Pemkot Surabaya)

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan medical tourism atau wisata medis ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik di Kota Surabaya.

Ia menilai, Surabaya memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Jawa Timur maupun di Indonesia.

"Jika kita bisa melakukan pelayanan ini, maka secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran dan semuanya yang ada di Kota Surabaya,” kata Eri.

Nantinya, medical tourism Surabaya ini akan berbentuk sebuah aplikasi yang saat ini terus dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). Dalam aplikasi tersebut, akan ada informasi mengenai rumah sakit beserta layanan unggulannya dan biayanya, ada pariwisatanya, perhotelannya, restoran dan berbagai fasilitas lainnya. 

Baca Juga: Tuntaskan Masalah Pencari Kerja, Pemkot Surabaya Akan Rilis Aplikakasi

2. Sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri

Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical TourismPemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT) yang disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). (Dok. Pemkot Surabaya)

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa ketika ada orang sakit yang mau berobat ke Kota Surabaya dan turut membawa keluarganya, orang tersebut bisa mendaftar rumah sakit mana yang mau ia tuju, serta hotel dan objek wisatanya. Bahkan, nantinya mereka akan dijemput dari bandara menggunakan ambulance.

“Itu sudah dirancang sejak awal, karena semuanya ini akan terangkai menjadi satu bagian,” jelasnya.

Di samping itu, Eri juga menjelaskan bahwa sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri, dan dari 70 persen itu, sebagian besar adalah warga Kota Surabaya. Padahal menurutnya, kualitas pengobatan di Indonesia tidak kalah hebat dengan yang ada di luar negeri.

3. Akan diluncurkan pada 10 November 2021

Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical TourismPemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT) yang disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). (Dok. Pemkot Surabaya)

Eri juga sempat menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan seorang pasien yang merasa penyakitnya tidak bisa didiagnosa di Surabaya. Lalu orang tersebut pergi ke luar negeri dengan menggunakan jet pribadi. Namun, ketika sampai di luar negeri hasilnya sama dengan diagnosa di Kota Surabaya.

“Dari situ saya sadar bahwa kita punya kekuatan sebenarnya. Kita punya tenaga kesehatan yang hebat, punya rumah sakit yang hebat, sehingga bagaimana tugas kita sekarang untuk menggandengkan semua pelayanan itu. Nah, kalau itu bisa dilakukan di Indonesia, khususnya di Surabaya, kenapa harus pergi berobat di luar negeri,” katanya.

Eri pun merasa sangat yakin dengan kerja sama ini akan bisa mewujudkan medical tourism di Surabaya. Ia juga memastikan bahwa pelayanan ini akan segera diluncurkan pada 10 November mendatang. 

4. Bagian dari catatan sejarah Surabaya

Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical TourismRektor Unair, Prof Muhammad Nasih (tengah) bersama Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (kanan). IDN Times/Fitria Madia

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih mengatakan kerja sama ini akan menjadi bagian dari catatan sejarah Surabaya dan bahkan Indonesia.

“Boleh saja kemerdekaan itu diproklamirkan di Jakarta, tetapi perjuangan untuk terus mengibarkan dan justru pahlawan kemerdekaan itu justru berasal dari Surabaya dengan 10 Novembernya yang sungguh luar biasa, dan apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi catatan sejarah juga dari Kota Surabaya,” kata Prof Nasih.

Ia juga mengakui bahwa dalam jangka pendek, dirinya tidak terlalu berharap ada orang luar negeri berobat ke Indonesia. Namun, jangka pendeknya adalah mereka yang selama ini berobat ke luar negeri dapat dicegah dengan pelayanan yang sebaik-baiknya dan fasilitas medis terbaik di Kota Surabaya.

“Kuncinya menurut saya adalah koordinasi dan kerja sama serta integrasi di antara semua komponen ini, ya dokternya, rumah sakitnya, dan semuanya termasuk pemkot yang harus terus bersama-sama demi menyukseskan inovasi ini,” kata dia.

5. Mirip dengan yang ada di Malaysia

Pemkot Surabaya Akan Luncurkan Medical TourismIlustrasi petugas medis. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim dr Dodo Anando MPh menilai, Surabaya Medical Tourism tersebut akan mirip dengan yang ada di Malaysia.

Namun, ia memastikan bukan karena Surabaya meniru Malaysia, tapi karena memang potensi Surabaya cukup besar untuk memberikan pelayanan ini.

"Kita hampir sama dengan yang di Malaysia. Jadi kita akan menerima pasien dari luar negeri. Tapi sementara ini kita coba yang dari luar Surabaya dulu, test case apakah semuanya bisa dilayani dengan baik. Namun, kalau dilihat dari potensinya, Surabaya sudah cukup siap untuk menerapkan inovasi ini," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Pemkot Sebut Pemakaman Pasien COVID-19 di Surabaya Menurun Drastis

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya