Ratusan Mahasiswa FK Unair Akan Terjun Turunkan Stunting di Surabaya

Mereka turun ke puskesmas hingga balai RW

Surabaya, IDN Times - Ratusan mahasiswa  Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) akan terjun membantu menurunkan angka stunting, gizi buruk hingga kematian ibu dan anak di Kota Surabaya. Hal itu disampaikan saat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ketika menghadiri Forum Diskusi peningkatan pelayanan kesehatan dengan civitas akademika FK UNAIR, Selasa (8/8/2023). 

Eri mengatakan, Pemkot Surabaya sepakat dengan FK UNAIR untuk membantu menurunkan stunting, gizi buruk hingga angka kematian ibu dan anak. Mahasiswa kedokteran akan dikerahkan untuk memberi pendampingan di Puskesmas hingga balai RW. 

"Pemerintah kota selalu saya katakan tidak bisa berjalan sendiri, kita memiliki perguruan tinggi yang luar biasa. Sangat hebat FK Unair," ujar Eri. 

Eri menyebut, kesepakatan antara Pemkot Surabaya dengan FK UNAIR ini sudah berjalan. Mahasiswa FK UNAIR telah diterjunkan di beberapa titik yang angka stuntingnya tinggi. 

"Tapi kita akan gebyarkan setelah nanti teknis kita ketemu, tadi disampaikan persiapan-persiapan seperti pelayanan USG. Insyaallah bulan Agustus, Ini 17 Agustus ini hari kemerdekaan, kemerdekaan dari stunting, kemerdekaan dari kemiskinan, kemerdekaan dari angka kematian ibu dan anak bisa terwujud di Kota Surabaya," jelasnya. 

Mahasiswa FK UNAIR itu nantinya akan membantu memberi pendampingan kepada Kader Surabaya Hebat (KSH). Mereka akan memberi ilmu kedokteran kepada KSH. 

"Ini kan ilmu kedokteran ya, sehingga dokter akan turun memberi ilmunya kepada KSH untuk visit, mendampingi KSH sehingga kemampuan KSH pun semakin tinggi karena didampingi oleh ilmu yang di FK ini dan ini akan memutus mata rantai stunting," tutur dia. 

Sementara itu, Dekan FK UNAIR, Prof Dr dr Budi Santoso mengatakan, FK Unair memiliki 315 mahasiswa perangkatan. Selama ini, FK UNAIR sudah melakukan kerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk membantu masyarakat.

Ia menyebut, upaya menurunkan stunting ini bukan cuma dilakukan oleh FK UNAIR saja melainkan bersama juga dengan FK di Universitas lain yang ada di Surabaya. Namun selama ini berjalan sendiri-sendiri. 

"Mungkin kita akan melakukan satu pelatihan untuk mahasiswa FK UNAIR, UBAYA, UMS, UNUSA dan sebagainya, Sehingga masteri yang diberikan adik-adik mahasiswa ini i sama," tutur pria yang akrab disapa Prof Bus ini. 

Prof Bus menyebut, bila satu fakultas saja ada sekitar 100-300  mahasiswa yang terjun ke masyarakat, maka angka stunting , kematian ibu dan bayi menurun dapat ditekan.

"Konsep pendampingan ini, sebenarnya kita sudah sosialisasi ke nasional pada pertemuan di Jogjakarta 2 Minggu lalu, jadi adik-adik mahasiswa ini mendampingi ibu hamil. Katakanlah kalau ada keluhan, adik-adik mahasiswa yang memantau ada keluhan apa, sudah waktunya kontrol, sampai nanti sudah melahirkan oh sudah selesai tugasnya. 

Baca Juga: Seminar Rocky Gerung di UNAIR Dibatalkan Saat Hari H

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya