Menko PMK Minta Rektor Bantu Pemerintah Hadapi Masalah Global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menteri Kordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, para rektor di seluruh Indonesia harus membantu negara dalam menghadapi berbagai masalah, termasuk menghadapi permasalahan global. Hal itu disampaikan Muhadjir dalam forum rektor di Airlangga Convention Center, Sabtu (29/10/2022).
1. Rektor harus merespons relevansi pendidikan dengan dunia kerja
Muhadjir mengatakan, ada empat hal menjadi konsen Menko PMK. Pertama soal ketenagakerjaan. Ia berharap, dunia pendidikan saat ini harus memiliki relevansi terhadap dunia kerja.
"Rektor agar merespons secepatnya Perpes nomor 08 tahun 2020 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi," ujar dia.
Kedua soal stunting, angka stunting di Indonesia saat ini masih tinggi. Presiden menarget tahun 2024 stunting di Indonesia harus di bawah 14 persen.
"Kita masih 24,4 persen sekarang ini, jadi harus kerja keras dalam waktu yang singkat ini," ungkap Muhadjir.
Baca Juga: Menko PMK Minta BPOM Awasi Berkala Produksi Obat
2. Rektor membantu menurunkan angka kemiskinan ekstrem
Ketiga adalah soal kemiskinan ekstrem. Presiden menarget 2024, Indonesia harus minus dari angka kemiskinan ekstrem.
"Sekarang sudah ada datanya, by name by address perdesa siapa keluarga miskin itu, tinggal bagaimana mengintervensi agar segera terentas dari kemiskinan itu," ungkap dia.
3. Rektor harus membantu menghadapi permasalahan global
Terakhir yang tak kalah penting adalah masalah krisis global. Mulai dari krisis energi, pangan, hingga inflasi.
"Kita harus melakukan antisipasi kemungkinan terburuk, termasuk soal pangan. Pangan harus menjadi perhatian kita semua. Beberapa negara sudah kepayahan, alhamdulillah kita selamat," papar Muhadjir.
Untuk itu, ia berharap agar rektor-rektor di seluruh Indonesia bisa membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
"Tidak mungkin pemerintah melakukan sendiri, tanpa dukungan dari berbagai pihak khususnya para rektor," pungkasnya.
Baca Juga: Pendidikan Karakter Dikuatkan untuk Cegah Tawuran Remaja di Surabaya