Dari Manado, Ibu Ini Adukan Kasus Pemerkosaan Anaknya ke Hotman Paris

Anak sang ibu akhirnya meninggal

Surabaya, IDN Times - Seorang ibu dari Manado, Sulawesi Utara (Sulut) berinisial HS (34) rela terbang jauh-jauh ke Surabaya untuk bertemu dengan pengacara Hotman Paris dalam acara, Hotman 911. HS datang untuk mengadu kepada pengacara Hotman atas dugaan penganiayaan dan pemerkosaan yang dialami oleh putrinya berinisial I (10).

Di depan Hotman, HS bercerita tentang kematian putrinya yang yang diduga menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan. Sebelumnya, I sempat mendapat perawarwn di RS Eling Menado pada 28 Desember 2021 hingga 24 Januari 2022.

"Saya kira anak saya menstruasi karena keluar darah dari vagina waktu umur 10 tahun. Karena berlebihan darahnya, jadi saya curiga, saya bawa ke rumah sakit. Pihak rumah sakit mengatakan ada sobekan di selaput darah dan ada beberapa memar di bagian tubuh," ujar HS di acara Hotman 911 di W Superclub Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (24/9/2022).

HS melajutkan, berdasarkan keterangan dari rumah sakit itu ia pun melapor ke polisi terkait dugaan pemerkosaan dan penganiayaan. Namun, polisi mengumumkan bahwa putri HS meninggal dunia karena mengidap penyakit leukimia stadium 4.

"Meninggal 24 Januari 2022. Hari itu juga diumumkan meninggal karena leukimia saat saya setelah menguburkan adek, sorenya langsung di konferensi perskan yang mana adek meninggal karena leukimia stadium 4," ungkapnya.

HS sebelumnya sempat bertanya kepada dokter mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan. Namun, dokter berdalih, hasil tersebut masih belum keluar.

" Paginya meninggal tiba-tiba kaget ada kabar kalau dia meninggal karena leukimia stadium 4. Sementara dokter malamnya bilang ke kami tidak secepat itu hasilnya kok paginya sudah ada hasilnya," katanya.

HS berkata, sebelum dibawa ke RS, putrinya itu sempat menyebut dua nama yang diduga melakukan penganiyaan. Kedua nama tersebut diduga laki-laki.

"Tangggal 29 Desember. Dia malamnya kan kritis. Paginya pas dia sadar dia menyebutkan 2 nama. Pada saat menyebutkan 2 nama, saya langsung menelfon kepada Polresta Manado," ungkap HS.

HS bilang, putrinya itu sempat bercerita mengalami penganiyaan yang dialami. Putrinya itu sempat mengalami pemukukan di bagian kepala dan dibenturkan ke tembok. Lalu, putrinya itu pingsan.

"Tapi saat pingsan dia merasakan sebelum benar-benar tidak sadar celananya disobek," jelas dia.

Tiga hari sebelum putrinya meninggal, Kapolda Sulut dan Kapolresta Manado sempat bertemu dengan HS. Kapolda juga sempat menemui I dan bertanya nama terduga pelaku. "Dan dengan jelas dia menybutkan 2 nama itu sampai sempat keluar di berita," katanya.

Pengacara Hotman pun bertanya kepada HS tentang keterangan dokter. HS mengatakan, berdasarkan keterangan dokter putrinya itu mengalami pendarahan di bagian kepala.

"Ada pendarahan otak sebelah kanan dan menyebabkan otaknya bergeser di sebelah kiri serta di vagina juga, lalu disarankan operasi kepala. Tapi tidak jadi, karena ada risiko kalau sehat dan selamat bisa lupa ingatan," ungkapnya.

Ia pun meminta pertolongan kepada pengacara Hotman Paris agar bisa mendapatkan kepastian hukum. Sebab ada banyak kejanggalan yang dialami oleh putrinya itu.

"Saya hanya minta kepastian hukum untuk anak saya saja, karena saya yakin diduga kekerasan seksual dan pendarahan di otak, saya tidak setuju kalau menyatakan kena leukimia, kalau boleh saya minta diotopsi saja biar tahu apa yang terjadi," tandasnya.

Baca Juga: Hotman Paris Singgung Tarif Saat Deal Ditawari Jadi Pengacara Sambo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya