Jokowi Naikan Anggaran Riset, 01, 02 dan 03 Tak Bakal Berani Potong

Instruksikan langsung Mendikbudristek di Forum Rektor

Surabaya, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo akan menaikkan anggaran riset untuk perguruan tinggi tahun ini. Mendikbudristek, Nadiem Makarim pun diminta segera menghitung jumlah kebutuhannya, sehingga kebijakan ini nantinya tidak diubah oleh Presiden terpilih pada Pilpres 2024 ini.

Rencana menaikkan anggaran riset ini disampaikan langsung oleh Jokowi di depan 800 rektor yang hadir di Forum Rektor Indonesia di Graha Unesa, Senin (15/1/2024). Jokowi ingin penelitian di Indonesia diperbanyak. Kemudian hasilnya itu disambungkan dengan industri.

Presiden yang hampir memimpin selama 10 tahun ini merasa kagum dengan negara tetangga, Vietnam. Selain pendidikan, di sana industrinya memanfaatkan penelitian. Terbukti dalam satu perusahaan mempunyai ratusan periset.

"Di Vietnam, antara universitas dan industri itu sambung. Desain besarnya pemerintah, dan universitas - industri bisa sambung semuanya. Itu yang luar biasa," ujarnya.

Menurut Jokowi, perguruan tinggi di Indonesia bisa menerapkan yang telah ada di Vietnam. Dia pun memerintahkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menjadi orkestrator penelitian dengan menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas).

"BRIN menjadi orkestrator penelitian bersama Bapenas untuk merancang kebutuhan riset kita, untuk menjawab tantangan yang akan kita hadapi itu apa dan memanfaatkan peluang yang ada ke depan itu apa," kata Jokowi.

Peluang itu nantinya dapat dimanfaatkan atau diteliti oleh perguruan tinggi supaya menghasilkan inovasi. Karena dirasa menjadi kunci, Jokowi meminta Nadiem untuk memperbesar anggaran riset perguruan tinggi.

"Anggarannya diperbesar mulai tahun ini. Nanti kam sudah ganti Presiden. Pasti mau, tidak mau (akan) melanjutkan. Entah 01, entah 02, entah 03. Harus dimulai dulu, ndak mungkin kalau sudah (dinaikkan), Pak Nadiem menambahkan banyak, kemudian Presiden yang akan datang memotong ndak akan berani," ungkap Jokowi.

Diketahui memang era kepemimpinan Jokowi akan berakhir pada tahun 2024 ini. Pada momen yang sama, Indonesia akan menggelar Pemilu serentak Februari mendatang. Ada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Nah, Pilpres sendiri saat ini ada tiga Pasangan Calon (Paslon) Presiden - Wakil Presiden. Nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Baca Juga: Program Transisi Energi Jokowi Tak Mulus, Ini Tantangan Presiden Baru

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya