Mata Merah Korban Kanjuruhan, TPF Aremania Temukan Fakta Berbeda
Bukan karena dinjak-injak ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Tim pencari fakta Aremania menemukan fakta berbeda soal mata merah yang dialami oleh korban luka tragedi Kanjuruhan. Fakta tersebut muncul setelah salah satu korban luka mengadukan ke posko Tim Gabungan Aremania (TGA) Jl Kawi, Malang. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis, mata merah yang dialami oleh para korban luka itu disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca Juga: Kondisi Mata Belum Pulih, Kevia Akui Masih Trauma Keramaian
1. Rekam medis tak sesuai kenyataan
Pendamping hukum Tim Gabungan Aremania, Anjar Nawan Yusky menjelaskan bahwa rekam medis salah satu korban luka dengan kondisi mata merah menyatakan bahwa hal itu terjadi karena terinjak-injak. Padahal, pengakuan dari korban, pada area wajah tidak terinjak-injak. Dari situ kemudian muncul kecurigaan dari TGA dan kemudian memutuskan melakukan pengecekan ke dokter spesialis mata.
"Kami mendampingi korban melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis sebagai second opinion. Hasilnya, dokter menyatakan bahwa mata merah itu salah satunya disebabkan oleh pecah pembuluh darah," katanya Jumat (14/10/2022) malam.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.